Lihat ke Halaman Asli

Ari Monnik

mahasiswa hubungan internasional universitas Jember

Mahasiswa KKN-K 214 Desa Dawuhanmangli, Jember Sosialisasikan Kesehatan Gigi dan Cuci Tangan

Diperbarui: 30 Juli 2023   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

SUKOWONO, kkn214_dawuhanmangli – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari kelompok 412 Desa Dawuhanmangli berikan sosialisasi yang bertajuk “Pentingnya Menjaga Kebersihan Gigi dan Tangan Anak” usia 7 hingga 9 tahun. Kelompok KKN ini menggandeng salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang berada tepat di Dusun Krajan Desa Dawuhanmangli, SD Negeri 1 Dawuhanmangli.

Berawal dari ide salah satu kelompok mahasiswa KKN Bertha Bening Tertya yang berlatar belakang sebagai mahasiswa jurusan kedokteran gigi Universitas Jember (UNEJ). Kemudian menemui kepala sekolah Syaiful Bahri untuk mendapatkan perizinan. Selanjutnya, informasi lanjutan melibatkan wali kelas masing-masing untuk menghimbau siswa membawa sikat gigi dan gelas kumur dari rumah.

Kemudian Kegiatan siswa dibagi menjadi 2 kelas, kelas pertama berisi siswa kelas 1 dan sebagian kelas 3, sedangkan kelas kedua berisi siswa kelas 2 dan sebagian kelas 3. Setelah itu, kegiatan ini dimulai secara bersamaan yang terdiri dari pemaparan materi melalui powerpoint dan video, games, praktik gosok gigi di lapangan upacara.

Terlihat kecerian wajah polos siswa tergambar saat mengikuti kegiatan tersebut. Sebab mahasiswa tersebut selain memberikan sosialisasi juga memberikan permainan. Hadiah satu persatu didapatkan siswa yang dapat menyelesaikan permainan dengan menebak makanan atau minuman penyebab gigi rusak atau berlubang.

Dalam hal ini Koordinator program Penyuluhan, Bertha Bening Tertya mahasiswa Universitas Jember (UNEJ) ini mengatakan  banyak anak yang belum mengetahui cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar. Menurutnya, hal ini dilatarbelakangi oleh kesadaran orang tua yang masih minim pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut.  Selain itu, beberapa hal penting lainnya seperti konsumsi gula yang berlebihan, perawatan gigi yang sering terabaikan, waktu gosok gigi yang kurang tepat, dan yang utama seperti menggosok gigi yang jarang dilakukan baik di rumah maupun di sekolah.

“Di situlah peran orang tua dan guru sangat dibutuhkan untuk menanamkan kebiasaan menggosok gigi pada anak sejak dini, sehingga menjadi kebiasaan yang terbawa hingga dewasa.” Ujarnya saat diwawancarai di halaman sekolah, Kemarin (27/7).

 

Selain itu, lanjut Bertha mulut merupakan jendela kesehatan bagi manusia. Sebab fungsi mulut dan gigi tidak dapat dipisahkan dengan kondisi tubuh secara keseluruhan, sebab dapat mencerminkan atau memberikan tanda adanya penyakit di bagian lain dari tubuh.

Dalam kesempatan tersebut bertha menjelaskan bahwa untuk pemeriksaan rutin itu minimal 6 bulan sekali. Sedangkan untuk kegiatan sosialisasi gigi dan mulut anak prasekolah dilaksanakan dua kali setahun. Harapannya dapat terwujudnya kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak, serta kepedulian siswa dan orang tua terhadap kesehatan gigi dan mulut dapat semakin meningkat.

“Tujuan diadakan sosialisasi ini juga untuk melatih anak-anak agar nantinya bisa menjaga kebersihan mulut juga gigi sendiri sejak usia dini, dan menjadikan kebiasaan menyikat gigi sebagai habit dalam kehidupan sehari-hari.” Pungkasnya bertha

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline