Lihat ke Halaman Asli

"Harmonies" Vs "Romantis"

Diperbarui: 12 Oktober 2024   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Ketika muncul "Harmonies" (Harno - Hanies), obrolan di warung kopi dan emak-emak berkata, "Memang cocok, sesuai namanya."

Berbeda cerita ketika pasangan Pipitt - Umom beredar. Apa kata yang tepat mewakili pasangan ini? "Romantis".

Mengapa "Romantis"? Karena perempuan dan lelaki? Mungkin. Namanya juga obrolan.

Sebagian warga Rembang, yang tidak tahu, perlu mencari tahu, mengapa Pipitt di depan, Gusman di belakang.

Sejarah perpolitikan di Rembang sudah menyimpan banyak cerita, bagaimana nasib seorang wakil.

Status wakil memiliki konotasi sekaligus realitas kurang enak.

Orang kedua. Pendulang suara. Dipinang karena berstatus "hijau", alias santri, karena Rembang kota santri.

Pada awalnya romantis. Menceritakan betapa akrabnya, lalu setelah itu, tidak dapat proyek yang anggaran. Paling dikasih yang non-anggaran. Pemerintahan berjalan berat sebelah.

Setidaknya, sejak pilbup 2009, itulah yang terjadi.

Wakil yang disubordinasi, akhirnya protes, membelot, mendirikan barisan sendiri. Wakil tetaplah wakil. Sekali lagi, itulah yang pernah terjadi di kabupaten Rembang.

Kota lain, tetangga kita, banyak yang mengalami cerita serupa. Blora, Pati, Grobogan, Demak, Kendal, Kota Semarang, hampir semuanya seperti itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline