Lihat ke Halaman Asli

Ada Saatnya Kamu Harus Berhenti

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-

Rambu-rambu lalu lintas bertebaran di sepanjang jalan. Begitu banyak rambu lalu lintas dalam bentuk simbol berisi larangan, petunjuk dan perintah, antara lain tanda simpang 4, simpang 3, jalan licin, longsor, jalan bergelombang, ada persimpangan, penyempitan, jalan menyempit. Rambu tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada. Ada tanda semua kendaraan dilarang masuk, dilarang masuk, mobil dan sepeda motor dilarang masuk, mobil dilarang masuk, sepeda motor dilarang masuk, truk dilarang masuk, pesepeda dilarang masuk, pejalan kaki dilarang masuk. Ada rambu perintah, seperti stop, beri kesempatan, wajib mengitari bundaran, wajib membelok ke kiri.

Ada lampu lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan. Ketika lampu merah menyala, tandanya harus berhenti, memberikan kesempatan pada pengguna jalan yang lain. Ketika lampu kuning menyala, tandanya harus berjalan pelan-pelan, berhati-hati. Ketika lampu hijau menyala, tandanya sudah bisa melanjutkan perjalanan. Semua tanda, simbol, lambang, isyarat itu secara keseluruhan menyampaikan pesan untuk berhati-hati agar semua pejalan selamat sampai tujuan. Simbol yang juga mengajarkan empati, memikirkan kepentingan orang lain, memberikan kesempatan pada orang lain, sehingga semuanya merasakan kenyamanan, kebahagiaan, keselamatan.

Bila rambu lalu lintas diabaikan, tidak diperhatikan, bukan hanya membahayakan diri sendiri, juga bisa membahayakan keselamatan orang lain. Bisa terjadi tabrakan, kecelakaan, kendaraan rusak, hingga hilangnya nyawa. Apabila semua pengguna jalan menaati rambu-rambu lalu lintas, artinya sesama pengguna jalan saling menghormati, saling menghargai, tentu kehidupan di jalan akan berlangsung rapi, tertib, harmonis. Semakin banyak pengguna jalan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, akan semakin kondusif kehidupan di jalan.

Umpama jalan raya adalah dunia ini, rambu-rambu lalu lintas adalah aturan hidup di dunia, pengguna jalan adalah manusia, apabila manusia satu sama lain saling menghormati dan menghargai dengan mematuhi aturan hidup yang ada, tentu damai akan lebih mudah ditemui.

-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline