Lihat ke Halaman Asli

Membingkai Hari #53

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.

Semusim demi semusim datang silih berganti. Hujan dan kemarau setia mengunjungi.

Air keruh bercampur lumpur tempatmu tumbuh tak mampu memudarkan cerah warnamu. Sungguh elok wajahmu.

Binar pesonamu abadi, tak lekang dimakan zaman, mengundang decak kagum pangeran dan bidadari.

Teratai, kamu cantik cemerlang oleh sebab cahaya yang terjaga di dalam. Ada yang menyapamu 'Lotus', ada yang menyapamu 'Seroja' dan entah apa lagi. Kamu begitu anggun dan santun.

Untukmu bunga Teratai yang tidak menggantungkan kecantikan pada faktor luar, kumencoba membaca pesanmu.

.

.

"pangeran dan bidadari: simbol hati yang cenderung pada hal-hal yang baik, simbol pikiran yang cenderung pada hal-hal yang baik, simbol perilaku yang cenderung pada hal-hal yang baik."

.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline