Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Mengharap Surga dan Takut Pada Neraka

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

> Ketika hidup dan mati tak ada bedanya lagi.

"Hidup dan mati adalah rangkaian perjalanan manusia. Hidup adalah hidup. Mati adalah hidup. Bila manusia memilih keselamatan dalam hidup dengan cara menghargai hukum alam, manusia akan tahu bahwa hidup dan mati tak ada bedanya lagi."

"Kehidupan baik yang dinikmati manusia masa kini adalah hasil dari perilaku baik manusia di masa lalu. Dan menjaga perilaku baik di masa kini, akan menjaga kehidupan baik bagi manusia di masa depan."

"Buah-buahan yang ranum yang tersedia di dalam kulkas, bisa jadi itu dipetik dari pohon buah yang telah ditanam puluhan atau ratusan tahun lalu, yang mungkin sang penanamnya telah meninggal sebelum sempat menikmati buah pertamanya."

> Ketika senang dan susah tak ada bedanya lagi.

"Apa itu senang. Apa itu susah. Sesudah kesusahan ada kesenangan. Sesudah kesusahan ada kesenangan. Susah, senang, susah, senang, begitu seterusnya. Susah itu rasanya sebentar. Senang itu rasanya sebentar. Bagi yang sudah damai, senang dan susah tak ada bedanya lagi."

> Ketika kaya dan miskin tak ada bedanya lagi.

"Kaya itu akibat dari perbandingan. Miskin itu akibat dari perbandingan. Orang kaya dan orang miskin yang bekerja keras sesuai aturan yang benar dan terus belajar seumur hidupnya, terus menjaga kedamaian hatinya, bisa memiliki kualitas kebahagiaan yang sama. Bagi yang hatinya sudah damai, kaya dan miskin tak ada bedanya lagi."

> Ketika cinta dan benci tak ada bedanya lagi.

"Menjalani hidup dengan cinta secukupnya. Kata cukup selalu lebih baik daripada berlebihan. Cinta yang berlebihan akan berubah wujud menjadi benci. Apa itu benci? Benci adalah singkatan dari "benar-benar cinta". Benar-benar adalah kata lain dari berlebihan. Cinta saja. Benar saja. Cinta yang cukup adalah cinta yang sempurna. Ketika cinta terjaga di level cukup, maka cinta dan benci tak akan ada bedanya lagi."

> Ketika dipuja dan dihujat tak ada bedanya lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline