Lihat ke Halaman Asli

Arimbi Haryas Prabawanti

Behind Arimbihp Photo and Craft

Selisik Bedhaya Anglir Mendung, Tarian Sakral dari Pura Mangkunegaran

Diperbarui: 13 Maret 2022   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tari Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan KGPAA Mangkunegara X (Dokpri)

Surakarta - Tujuh penari perempuan berpakaian dodot hijau melangkah anggun diiringi gamelan yang ditabuh para niaga bersamir hijau kuning pareanom khas Mangkunegaran .

Geraknya perlahan namun pasti, sorot matanya teduh namun tajam, disaksikan ratusan tamu, para penari itu berjalan, dari arah Paringgitan menuju Pendapa Pura Mangkunegaran, Sabtu (12/3/2022).

Sesuai kutipan sebagian lirik gending yang terus mengiringi saat menari, "Anglir mendung kang wadja-bala wus tata / anglar samja sumiwi / santana arampak / samja busana indah / neka warna tinon asri / lir singa lodra / sadaja golong pipit /" .

Jika diartikan, bagaikan awan yang gelap, tentara berdiri berbaris / dalam formasi seperti sayap / santana sudah berkumpul / semua dalam jubah yang indah / banyak warna, megah dilihat / seperti singa buas / semua berdiri dalam barisan rapat.

Mereka terus bergerak mengikuti irama gending, di belakangnya, nampak empat perempuan membawa bokor dengan aroma kemenyan yang magis dan asap mengepul tipis.

Kurang lebih sepuluh menit setelah berjalan, Tari Bedhaya Anglir Mendung mereka bawakan dengan suasana khidmat dan sakral. Sesuai namanya, saat tarian disajikan, langit mendadak mendung meski tak turun hujan.

Tari Bedhaya Anglir Mendung dalam acara Jumenengan KGPAA Mangkunegara X, Sabtu (12/3/2022) Dokpri

Sejarah Bedhaya Anglir Mendung

Mengenai sejarah dan penciptaannya, Bedhaya Anglir mendung memiliki berbagai versi dan sumber sejarah yang berbeda-beda.

Menurut sebuah naskah ketikan dengan judul "Beksan Anglirmendhung" (tanpa tahun dan tanpa nama pengarang) menyatakan, Bedhaya Anglir Mendung sudah ada sejak Kerajaan Kartasura masih berjaya.

Dikatakan pula dalam naskah itu bahwa setiap kali R.M Garendi atau yang lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning memperingati hari kelahirannya, Gendhing Ketawang Alit Anglir Mendhung menjadi komponen utama saat upacara selamatan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline