SURAKARTA -Hari raya Tahun Baru Imlek biasanya identik dengan warna merah, angpao, kue keranjang, pernak-pernik lampion dan tak ketinggalan barongsai serta liong.
Berongsai dan liong menjadi salah satu yang paling ditunggu dan wajib ditampilkan saat Imlek karena diyakini bisa membawa keberuntungan.
Sebagai informasi, barongsai atau yang juga disebut Wu Shi atau Tarian Singa (Lion Dance) tersebut merupakan salah satu kesenian rakyat yang paling banyak menyebar di Tiongkok.
Kebudayaan yang dibawa masyarakat Tiongkok ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara besar seperti festival atau bagian perayaan Imlek lainnya.
Ketua Yayasan Klenteng Tien Kok Sie, Pasar Gede Solo, Sumantri Dana Waluya menuturkan, sebenarnya, ada banyak versi mengenai sejarah barongsai.
Meski demikian, dari berbagai kisah yang beredar di masyarakat, salah satu yang paling populer adalah cerita tentang barongsai yang dulunya digunakan untuk mengusir Nian atau raksasa yang sering muncul pada musim semi.
"Tarian ini memiliki sejarah panjang, bahkan ada catatan yang menuliskan, barongsai sudah dikenalkanpada masa Dinasti Tang (618-907 M),"kata Sumantri saat ditemui di Klenteng Tien Kok Sie, Selasa (1/2/2022).
Menurut dia, selain menggunakan barongsai, masyarakat Tiongkok juga mengusir Nian menggunakan warna merah menyala, dan suara-suara keras seperti kembang api atau petasan.
- Mengapa disebut barongsai?
Pada kesempatan yang sama, Sumantri menceritakan, penyebutan barongsai sebenarnya hanya ada di Indonesia.