Lihat ke Halaman Asli

Aril Mirza

Mahasiswa

Fakta Dibalik Kekejaman yang Ada pada Media

Diperbarui: 29 November 2023   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : @team_palestine

Palestina terletak di Asia Barat, di antara Laut Tengah dan Sungai Yordan. Konflik antara Palestina dan Israel dimulai pada awal abad ke-20, khususnya pada tahun 1917. Hingga saat ini, perselisihan ini tetap menjadi permasalahan serius, bahkan memiliki dampak signifikan secara global.


Israel memiliki kendali atas wilayah-wilayah seperti Tepi Barat, Jalur Gaza, dan sebagian Yerusalem Timur setelah perang dengan negara-negara Arab. Hal ini menimbulkan konflik yang berlarut-larut terkait pemukiman Israel di area tersebut. Meskipun telah ada upaya perdamaian antara Palestina dan Israel, konflik ini tetap berlanjut hingga saat ini.

Berita terbaru mencatat bahwa antara tanggal 7 Oktober hingga 5 November 2023, lebih dari 9.900 warga sipil Palestina tewas karena serangan bom wilayah mereka oleh Israel.

Pada 5 November 2023, selain korban jiwa, terdapat sekitar 24.156 warga Palestina yang mengalami luka-luka dan sekitar 2.260 penduduk Gaza dilaporkan hilang, di mana 1.270 di antaranya diperkirakan terperangkap di reruntuhan bangunan yang diserang oleh Israel.

Akibatnya, tempat-tempat yang biasanya menjadi pusat kehidupan masyarakat Palestina, seperti rumah mereka yang menjadi tempat berkumpul dan membangun rasa kekeluargaan, sekolah sebagai pusat pendidikan, serta rumah sakit di wilayah tersebut, telah menjadi sasaran serangan kejam oleh Israel. Tindakan ini tidak hanya melampaui batas, tetapi juga melanggar berbagai aturan perang.

Indonesia mengutuk dengan tegas kekerasan di Gaza yang menyebabkan penderitaan dan meningkatnya jumlah korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Kondemnasi juga ditujukan kepada serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al Ahli. Sebagai warga Indonesia, penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan seluruh masyarakat, bahkan secara global, untuk mendukung boikot produk Israel.

Penulis : Aril Mirza
Mahasiswa Fakultas Hukum USK
Angkatan 2023, Aceh, Banda Aceh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline