Meningkatkan Pemenuhan Air Bersih dan Sanitasi di Desa Ndokum Siroga
Di tengah hutan hijau dan lahan subur, Desa Ndokum Siroga berdiri sebagai simbol harapan dan tantangan. Masyarakat desa ini, meski dikelilingi oleh keindahan alam, menghadapi masalah serius: akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 6 yang berfokus pada air bersih dan sanitasi. Mari kita telusuri kisah perjalanan desa ini dalam mengatasi tantangan tersebut.
Tantangan Akses Air Bersih
Di Ndokum Siroga, banyak penduduk masih bergantung pada sumber air yang tidak terjamin kebersihannya. Sumur tradisional dan sungai sering kali tercemar limbah domestik dan pertanian. Hal ini menyebabkan munculnya penyakit menular yang mengancam kesehatan, terutama bagi anak-anak. Dalam situasi seperti ini, cita-cita untuk memiliki akses air bersih menjadi semakin mendesak.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat adalah membangun sumur bor. Dengan kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal, sejumlah sumur bor telah berhasil dibangun. Proyek ini tidak hanya menyediakan air bersih tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sumber air.
Sanitasi yang Layak
Selain masalah air bersih, fasilitas sanitasi juga menjadi perhatian utama. Banyak rumah tangga di desa ini tidak memiliki toilet yang aman dan higienis. Praktik buang air besar sembarangan masih terjadi, yang berpotensi menyebarkan penyakit. Dalam konteks ini, pembangunan fasilitas sanitasi yang layak menjadi langkah krusial.
Melalui program pelatihan dan sosialisasi, masyarakat diajak untuk bersama-sama membangun toilet yang layak di setiap rumah. Ini bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga mengubah perilaku dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Kolaborasi untuk Perubahan
Keberhasilan program-program ini tidak lepas dari kolaborasi antara berbagai pihak. Pemerintah daerah berperan aktif dalam penyediaan anggaran dan sumber daya, sedangkan organisasi non-pemerintah memberikan dukungan teknis dan pendidikan. Masyarakat lokal, sebagai ujung tombak, berperan penting dalam pelaksanaan dan pemeliharaan proyek.