1.Pendahuluan
Banyak orang berpendapat bahwa ilmu logika itu rumit, sehingga mereka cenderung berpikir tidak terarah dan tidak melihat relevansinya dengan kehidupan sehari-hari. Sikap ini biasanya timbul dari ketidakpahaman mengenai pentingnya logika. Padahal, logika adalah bagian dari kajian epistemologi.Dalam hal kegunaan, ilmu logika berfungsi sebagai "alat untuk mengatur nalar yang, jika diikuti, dapat membantu kita terhindar dari kesalahan berpikir" (Nuruddin, 2019). Logika juga dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari aktivitas akal dari perspektif benar atau salah (Hasbullah Bakry, 1961).. Dalam proses memperoleh pengetahuan, logika memiliki peran penting sebagai "pintu utama" untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, sehingga melalui logika, kita bisa mencapai pemahaman yang akurat.Sehinga perlu kita pemahami bagaimana pentingnya ilmu logika sebagai landasan berfikir kita.(Perdana & Muslih, 2021)
2.Pembahasan
Kebenaran sebagai elemen penting dalam ilmu menimbulkan beberapa pertanyaan yang perlu dijawab, seperti: bagaimana kita dapat memastikan kebenaran suatu hal? Apa kriteria yang menentukan sebuah kebenaran? Dan bagaimana manusia memperoleh pengetahuan? William James menjelaskan bahwa sebuah konsep, ide, atau kepercayaan dianggap benar jika ia sesuai dengan realitas di luar diri dan konsisten dengan pernyataan lain yang telah diterima dalam suatu sistem serta memberikan manfaat. Namun, kekurangan dari definisi ini adalah bahwa realitas eksternal tidak dapat diketahui secara pasti karena adanya interpretasi manusia terhadap fakta. Fakta juga mungkin tidak dianggap benar jika tidak ditempatkan dengan benar. Masalah ini akan terus berlanjut jika kita hanya berpegang pada anggapan bahwa kebenaran dicapai dengan menyelaraskan fakta-fakta yang ada. (Perdana & Muslih, 2021)
Peran logika dalam pemikiran manusia sangat penting, tidak hanya dalam akademis tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Pendapat yang dianggap benar adalah yang sesuai dengan rasionalitas manusia, sementara yang tidak sejalan dianggap tidak logis. Kemampuan berpikir logis membantu dalam membuat keputusan tepat, terutama saat menghadapi argumen. Meskipun berpikir logis membedakan manusia dari hewan, tidak semua pemikiran manusia mengikuti aturan logika yang ketat, karena faktor emosional dan sosial juga memengaruhi. Selain itu, peran logika dalam pemikiran mendapat kritik, dengan beberapa filsuf dan ilmuwan meragukan batasannya sebagai alat untuk menemukan kebenaran.(Nur lestari,2024)
Seseorang sudah bisa dikatakan telah melakukan penalaran dengan benar, jika seseorang itu telah memiiki karakter berpikir nalar yang dapat diperlihatkan dengan cara berpikirnya yang logis dan analitis. Penalaran merupakan proses berpikir aktif bagaimana mengelola informasi dan menentukan prinsip-prinsip dalam berpikir untuk mendapatkan cara pandang yang masuk akal dan Logis.Sehingga bisa dikatakan bahwa bagaimana logika memiliki peran penting sebagai landasan berfikir seseorang untuk menghindari kekeliruan.(Asrobuanam, 2020)
Memahami bagaimana peran penting logika dan menghindari kesalahan logika merupakan langkah penting dalam mengembangkan pemikiran kritis dan penalaran yang kuat. Dengan memahami jenis kesalahan logika dan melatih diri kita untuk mengenalinya, kita bisa menjadi pembicara dan pendengar yang lebih cerdas yang dapat terlibat dalam diskusi produktif dan menciptakan argumen yang masuk akal berdasarkan premis yang benar dan kuat.(Mesah dkk., t.t.)
3.Kesimpulan
Pada dasarnya eksistensi manusia adalah berfikir sehingga diperlukan pemahaman logika yang benar.Karena kesalahan berfikir sering terjadi pada saat manusia berfikir.Sebagai landasan lmu logika yang benar memiliki peran penting dan fungsi dalam sebuah proses berfikir.Karena berfikir yang benar dan berologika yang baik perlu untuk mendampingi di setiap perjalanan manusia.