Lihat ke Halaman Asli

Ari Junaedi

Pengajar, Konsultan, Kolomnis, Penulis Buku, Traveller

"3 dalam 3": Fakta Unik Rumah Makan Legendaris Nomor 3 Dunia

Diperbarui: 14 Juli 2023   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemburu kuliner rela antre di Rumah Makan Mak Beng, Sanur, Bali (foto : Ari Junaedi)

Saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memposting soal capaian Mak Beng yang dinobatkan TasteAtlas sebagai peringkat tiga restoran legendaris di dunia di tahun 2023 ini, saya menjadi semakin penasaran.

Postingan Sandiaga Uno di Instagram @sandiuno (26/6/2023) tentang Rumah Makan Mak Beng yang berada di Sanur, Bali tidak jauh dari penginapan saya di sekitaran Denpasar. Berkali-kali bertandang ke Bali entah untuk pekerjaan atau liburan, "sayup-sayup" soal Mak Beng yang sohor dengan antrean panjangnya membuat saya mengurungkan niat untuk ke sana.

 Mak Beng sebagai Rumah Makan Legendaris Nomor 3 Dunia di 2023 semakin membuat "penasaran" pemburu kuliner (foto : Ari Junaedi)

Entah kenapa, kali ini dengan semangat yang menggelora dan siap dengan kesabaran saya ikut "berjuang" untuk bisa mendapatkan pengalaman menyantap kuliner yang tengah "heboh" itu. Dari 150 restoran paling legendaris di dunia tahun 2023, TasteAtlas menobatkan Restoran Figlmuller di Austria di pemuncak urutan pertama sementara Restoran Katz's Delicatessen di New York, Amerika Seringkat di posisi ke dua.

Berikut tiga fakta "unik" dari Warung Makan Mak Beng yang dinobatkan situs perjalanan dan panduan kuliner terkemuka Taste Atlas sebagai peringkat ke tiga restorang paling legendaris dunia di tahun 2023 ini.

Menu tetap sajian Mak Beng, Sanur (foto : Ari Junaedi)

Pertama, dari sisi "usia" harus diakui Rumah Makan Mak Beng bisa bertahan 82 tahun sampai sekarang ini sudah layak diapreasiasi. Tidak banyak rumah makan di tanah air bisa bertahan seperti Mak Beng, entah karena "putusnya" regenerasi dari perintisnya atau memang tidak bisa mempertahankan resep asli masakannya.

Mak Beng didirikan di tahun 1941 oleh pasangan Ni Ketut Tjuki atau yang lebih akrab disapa dengan Mak Beng dengan sang suami I Putu Gede Wirya atau Nyoo Tik Gwan. Kedua pasangan itu sudah lama wafat dan kini usaha Warung Makan Mak Beng ini dilanjutkan oleh generasi ke dua dengan suguhan dan menu masakan yang tetap sama dengan pendahulunya.

Ikan goreng sajian Mak Beng begitu menggoda selera (foto : Ari Junaedi)

Kedua, menu yang disajikan dan dijual dari awal berdiri hingga sekarang tetap sama yakni menu olahan ikan. Ikan hanya digoreng dan lainnya kuah ikan. Tidak ada menu lain selain ikan yang digoreng dan dikuah. Harga sepaket nasi, kuah ikan dan ikan goreng dibanderol harga Rp 55 ribu. Citarasa ikan olahan Mak Beng memang membuat "lidah bergoyang".

Ikannya yang digoreng garing sehingga penikmat ikan bisa merasakan crispy ikan yang begitu mengundang selera. Ikan goreng memiliki kegurihan yang optimal mengingat cara masaknya pasti terjaga dari suhu panas  yang konstan pada saat penggorengan berlangsung.

Rasa lelah usai antrian panjang, terpuaskan saat mendapat kesempatan ...makan (foto : Ari Junaedi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline