Sengaja Aku
Aku sengaja melukismu di tembok sekolah,
Di sudut kelas yang tak tersentuh,
Di ujung sekolah yang tak biasa,
Siapapun berani menghapusnya.
Aku sengaja menulis namamu pada selmbar novel,
Di akhir sebuah cerita Siti Nurbaya,
Yang kerap kita baca sebagai tugas sekolah kita,
Meski tanpa hiasan bunga dan semakin kusam.
Aku sengaja menyimpan surat cinta kita,
Dalam sebuah amplop coklat airmail,
Agar aku tak lagi membuka cerita,
Tentang harapan yang sirna.
Aku sengaja memanggilmu lirih dalam doa,
Agar engkau tak terbangun dan terluka,
Karena cerita zaman SMA tinggal sejarah,
Dalam seragam luruh merenggutku.
Aku sengaja menunggumu di ujung tahun,
Saat usai usia tergerak menuju,
Menghabiskan keluh kesah segenap,
Menghantar cerita baru segera tiba.
Aku menunggumu di ujung tahun baru,
Tanpa ragu, terus menunggmu,
Tanpa ragu, terus melekatkanmu,
Di hati, di jiwa, pada Sang Penguasa.
Karena sebenarnya cinta tetap melekat,
Pada Dia yang menyerahkan jiwa untuk kita,
Dia,
Dia,
Plumbungan, 31 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H