Lihat ke Halaman Asli

Ari Indarto

TERVERIFIKASI

Guru Kolese

Menggugat Kebenaran dalam Film Dokumenter

Diperbarui: 13 November 2023   22:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produksi film (Sumber: dcondrey-pixabay.com)

Film. Bukan hanya menjadi sebuah karya imajinatif, kehadiran sebuah film sebenarnya adalah gambaran sebuah masyarakat. Ada sebuah kebenaran yang terselip dan terus diperjuangkan dalam sebuah film. 

Ketika pendidikan begitu mahal dan membutuhkan perjuangan untuk mencapainya, kehadiran sebuah film bisa menggantikan sebuah proses pembelajaran hidup yang seharusnya diperoleh seorang anak. Bahkan saking kayanya sebuah film, pengetahuan maha luas dapat begitu mudah diperoleh hanya dengan duduk sambil menikmati popcorn dan secangkir kopi pahit. Pengetahuan sejarah, budaya, lingkungan bahkan teknologi begitu menarik utuk dinikmati. 

Meskipun terkadang hanya sebagai sebuah tontonan dan hiburan pengisi waktu luang, kisah-kisah menarik dan inspiratif seringkali membangkitkan kembali pengalaman hidup yang padam, dilanda kesedihan, atau ketegangan hidup. Film hadir sebagai pengobat luka yang seringkali tak tersembuhkan dengan beragam obat. 

Sebagai sebuah karya seni dengan rancangan imajinasi yang luar biasa dari sekumpulan tokoh film, karya yang dihasilkan dari teknik sinematografi kreatif dan narasi-narasi artistik dari sang penulis selalu membuat kehadiran sebuah film akan semakin kaya dengan pesan-pesan kehidupan. Cerita sebuah film adalah sebuah proses pengendapan akan makna hidup yang dialami dan didalami si penulis. 

Meskipun terkadang hanya sebagai sebuah tontonan dan hiburan pengisi waktu luang, kisah-kisah menarik dan inspiratif seringkali membangkitkan kembali pengalaman hidup yang padam, dilanda kesedihan, atau ketegangan hidup.

Namun, tanpa kekayaan pengalaman tokoh-tokoh di dalamnya, penciptaan karya film hanya akan menghasilkan karya yang dangkal dan bombastis. Film tidak akan sanggup memberikan inspirasi bagi penonton, film tak akan mampu memberikan energi kehidupan bagi penikmatnya. Film hanya akan menghasilkan tontonan yang justru menggelisahkan kehidupan banyak orang.  

Film dokumenter sebagai sebuah film yang kaya akan proses investitatif selalu didorong untuk mampu mengungkapkan kebenaran yang mungkin saja tersembunyi dari pandangan publik. Apalagi jika dikaitkan dengan proses peradilan, hukum dan politik, seringkali kehadiran film dokumenter memberikan sebuah pandangan baru dan jawaban baru atas sebuah kasus yang terjadi dan tersembunyi. 

Kehadiran film dokumenter seringkali membuat publik terhenyak. Misalnya, saat film Ice Cold: Murder, Coffe dan Jessica Wongso dirilisoleh Netflix pada September 2023. Publik seperti kembali tergugah kembali  dengan munculnya pandangan dan jawaban baru atas kasus meninggalnya Mirna Salihin. Beregam petanyaan kembali mencuat, beragam analisis dan spekulasi juga berseliweran di berbagai media sosial.  Film ini kembali mempertanyakan beragam dugaan meski di persidangan  kasus tersebut telah selesai dan Jessica Wongso divonis 20 tahun penjara setelah melewati 32 kali persidangan. 

Kehadrian film Ice Cold: Murder, Coffe dan Jessica Wongso ini seolah kembali memaparkan beragam pertanyaan yang sebenarnya belum terselesaikan di pengadilan, beragam pertanyaan yang berkembang dimasyarakat dan tidak pernah terungkap di pengadilan. Bertahun-tahun pertanyaan begitu dalam tersembunyi dan tak pernah ditemukan jawaban. Maka, kehadiran film Ice Cold: Murder, Coffe dan Jessica Wongso seolah kembali membuka pertanyaan yang mungkin saja bisa terjawab. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline