Lihat ke Halaman Asli

Ari Indarto

TERVERIFIKASI

Guru Kolese

Puncak Keraguan untuk Mencapai Tujuan

Diperbarui: 25 Juli 2023   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Donor darah (Dokpri)

Antrean. Antrean panjang sebuah kegiatan tampak di depan pintu kelas. Sebuah lembaran hijau menandai kepedulian setiap peserta serius peduli pada sesama. 

Di depan pintu seorang laki-laki muda dengan ramah menyodorkan secarik kertas hijau. Tampak beberapa wanita bertanya tentang isian yang harus dilengkapi. Beberapa lelaki muda pun tampak menunggu antrean di depannya untuk mengambil formulir pendaftaran sebuah kegiatan donor darah.

Acara donor darah seringkali diseledanggarakan berbagai organisasi. Sebuah ajakan nyata agar masayaraat selalu membuktikan kepeduliannya terhadap orang lain dengan cara nyang sederhana. membagi anugerah kesehatan dan anugerah darah yang didapatkan gratis dari Sang Pencipta. Sebuah kemauan yang terkadang begitu sulit untuk dilakukan. Bahkan terkadang menjadi arena perdagangan untuk mengeruk keuntungan. 

Formulit pun harus dilengkapi. Sebuah KTP harus disiapkan. Mencermati formulis harus saksama agar tidak ada satupun informasi yang salah. Karena ada begitu pertanyaan yang harus kita jawab sesuai rtiwayat kesehatan yang pernah kita alami. Tidak sampai setengah jam, formulir pun lengkap. Sementara antrean peserta di depan pintu terus saja memenuhi ruangan. 

Ketika formulir selesai dilengkapi, sebuah meja di selasar sebuah keals sudah bersiap untuk melakukan pengecekan tekanan darah. Seperti kebaisaannya sebelumnya, tidak ada. Kekawatiran untuk menjalani pemerikasanan tekanan darah. Meski terkadang banyak peserta donor darahyang gagal untuk mengikuti kegiatan ini, biasanya bukan harena ada masalah dengan golongan darah, tetapi lebih banyak karena Hb darah kita. 

Pemeriksaan tensi 

Sebuah alat pemeriksaan tekanan darah dipasang pada lengan kanan. Seorang perawat dengan sigap memasangkan alat pengukut tekanan darah. Setelah siap, sebuah tombol di tekan. Perlahan-lahan lengan mulai tertekan dan semakin kencang tertekan. Setelah beberapa detik, beberapa angka pun muncul di sebuah layar; 157/104. Dengan sebuah pulpen hitam, perawat itu pun menulis pada lembar hijau. 

Padahal sebelum pandemi, kegiatan rutin donor darah selalu dilakukan setia tiga bulan. Pandemi ternyata membaca kekawatiran sehingga tiga tahun tidak pernah melakukan donor darah.

Penjelasan singkat disampaikan. Sebuah ancaman tidak bisa mengikuti proses donor berikutnya. Maka, perawat itu pun menyarankan untuk beristirahat selama lima menit. Sebuah kekecewaan jika sampai tidak berhasil untuk mengikuti donor darah di hari ini karena donor terakhir dilakukan tiga  tahun yang lalu. Padahal sebelum pandemi, kegiatan rutin donor darah selalu dilakukan setiap tiga bulan. Pandemi ternyata membawa kekawatisan sehingga tiga tahun tidak pernah melakukan donor darah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline