Lihat ke Halaman Asli

Ari Indarto

TERVERIFIKASI

Guru Kolese

Gunungkidul Kini: Berburu Nasi Bungkus di Pagi Hari

Diperbarui: 3 Juli 2023   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nasi bungkus sarapan pagi (Dokpri)

Nasi Bungkus. Menghadirkan sarapan pagi tak perlu repot memasak di dapur. Perlu bangun pagi, mempersiapkan racikan menu meski kadang tak habis dimakan seharian. 

Setiap pagi aneka menu telah dimasak dan siap dihidangkan. Di mana-mana, koki-koki kelas kampung dengan kemampuan tak diragukan telah menyihir pembeli yang tak sempat menyiapkan sarapan pagi bagi keluarga. Pukul 04.00 siap melayani dan membuka order online lewat beragam media sosial. Meski berada di ujung kampung, pemilik warung-warung melayani pesanan dari berbagai tempat bahkan sangat jauh dari kampung kami. Dalam kerja dua puluh empat jam untuk menyiapkan aneka makanan, perjuangan dan keteguhan harus terus diperjuangkan. 

Sukiyat, begitulah biasanya sekeliling kampung kami memanggil seorang laki-laki yang begitu teguh dan tegar menyiapkan beragam makanan untuk orang-orang di kampung kami. Ditemai sang istri yang selalu setia menemani memasak dari sore hari hingga pagi hari. Rumah sederhana yang telah selesai dibangun empat tahun lalu itu akhirnya disulap menjadi warung makan. Tak sampai seharian menjaga warung, terkadang dalam waktu empat atau lima jam serbuan pembeli menghabiskan seluruh makanan yang disiapkan semalam suntuk. 

Di kampung kami, hampir seluruh masyarakat begitu mengenal Sukiyat. Puluhan tahun tetap menekuni bisnis kuliner yang menyediakan beragam masakan Jawa,beragam gorengan, dan beragam makanan yang bagi anak-anak muda sekarang tak lagi dikenal. Di rumah sederhana itulah, setiap hari selalu tersedia aneka masakan,seperti sayur lombok ijo, gudeg, orek tempe, buntil, dan beragam oseng-oseng. Beragam makanan khas kampung pun tersedia, misalnya getuk singkong, getuk kimpul, apem, wajik, goreng pisang, bakwan, tempe mendoan dan aneka ragam makanan lain. 

Beragam makanan khas kampung pun tersedia, misalnya getuk singkong, getuk kimpul, apem, goreng pisang, bakwan, tempe mendoan dan aneka ragam makanan lain.

Pesanan online 

Karena beragam makanan yang tersedia, pembeli tak perlu repot-repot lagi untuk melengkapi membeli makanan di tempat lain. Maka, ketika pagi hari puluhan makanan yang telah rapi terbungkus plastik sudah bertumpuk di meja dengan nama-nama pembeli. Yah, kini pembeli tidak perlu lagi datang untuk memilih dan berebut makanan yang biasanya ludes setelah digoreng. Pembeli mulai mengirim pesanan mewalu WA sejak subuh. Saat pagi, menjelang berangkat kerja, tinggal mengambil dan membayar. 

Makanan pagi teman ‘ngetek’ (Dokpri)

Begitulah rutinitas pagi hari di kampung kami. Semakin sedikit keluarga-keluarga menghabiskan diri di kampung untuk memasak, semakin keras usaha pemilik warung makanan untuk menyiapkan beragam makanan yang diinginkan pengunjung. Makanan-makanan lengkap dengan harga begitu murah pun setiap hari dengan mudah dibeli dan disantap. Maka, jika kita memesan sejak pagi atau malam hari, tentu saja membeli di pagi hari hanyalah tinggal sisa-sisa saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline