Lihat ke Halaman Asli

Ari Indarto

TERVERIFIKASI

Guru Kolese

Kisah tentang Bapak (7): Menuntaskan Perjalanan

Diperbarui: 19 Mei 2023   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bapak tercinta (Dokpri)

Bapak. Perjalanan kehidupan memang tidak akan pernah selesai. Ada waktunya istirahat sejenak di tengah setiap perjalanan yang dilalui, ada saatnya berlari begitu cepat mengejar harapan dan kepastian. 

Hampir dua puluh tahun setelah pensiun, Bapak masih membuat beragam cerita kehidupan. Anak dan cucunya pun seringkali mendengar beragam pengalaman, beragam nasihat yang muncul di tengah beragam masalah kehidupan. Apalagi munculnya pandemi yang ternyata begitu membuat kekawatiran banyak orang. Bapak pun merasa demikian. 

Perjalanan Kehidupan 

Namun, Bapak selalu berusaha untuk terus mengisi masa tua dengan segala hal yang dia mampu. Tidak sanggup lagi untuk menjadi guru, tidak sanggup lagi untuk menjadi petani, tetapi pengalaman hidupnya semasa perjuangan saat remaja selalu menjadi sebuah cerita heroik bagi anak-anaknya. Saat akhir tahun ajaran tiba, anak-anak berkumpul. Saat Natal tiba pun anak-anak juga berkumpul. Kesempatan inilah yang selalu digunakan untuk bercerita atau berdebat tentang segala hal yang pernah dialami. 

Perjalanan hidup Bapak menjadi guru dan bertahan dalam 35 tahun ternyata bukan sebuah perjuangan yang mudah. Segala zaman dialami, segala bentuk kehidupan pernah dijalani. Ada suka dan ada duka, segalanya berganti menyambut kehidupan Bapak yang penuh arti. 

Perjalanan raga memang tidak pernah terduga. Dalam usia hampir delapan puluh tahun itulah, ternyata Bapak mulai menunjukkan kelelahan. Tubuh mulai tidak sanggup lagi menerima beragam makanan. Sedikit demi sedikit makanan mulai berkurang dan tak sanggup lagi mengalirkan energi bagi sekujur tubuh. 

Masa Sakit

Tiga Mei 2023, Bapak mulai tidak lagi menampakkan sebuah semangat seperti biasanya. Sedikit batuk yang muncul, biasanya Bapak selalu meminta untuk diberikan obat. Namun, hari itu, ternyata Bapak tidak mau merepotkan banyak orang termasuk anak-anaknya. 

Hari demi hari, kesehatan Bapak mulai perlahan menurun. Ada beberapa obat yang sempat diberikan dokter untuk diminum, tetapi bapak cukup kesulitan untuk menelan, sehingga tubuh yang mulai terlihat kurus itu hanya sanggup rebah di pembaringan. Bapak mulai terdiam tiduran di pembaringan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline