Petrus Kanisius. Kehidupan tak akan lepas dari sebuah upaya memaknai setiap langkah demi langkah perbuatan. Karena setiap karya nyata adalah serangkaian rencana yang terus hidup bagi nilai-nilai kehidupan.
Petrus Kanisius tak pernah mempunyai rencana untuk menjadikannya orang suci. Sebagai tokoh yang harus terus menjalani setiap langkah dalam sebuah proses belajar, Latihan Rohani mengantarnya semakin mendalami arti sebuah perjalanan kehidupan. Bukan hanya bermanfaat bagi dirinya, setiap derap langkah itu mengukir harapan untuk menjunjung derajat seluruh manusia pada kebaikan.
Sekilas Petrus Kanisius
Petrus Canisius lahir di Nijmegen pada tanggal 8 Mei 1521. Perjalanan memperdalam ilmu tidak cukup dilakukan di tempat kelahirannnya. Dari tempat kelahirnya tersebut, Petrus Kanisius pergi ke Koln untuk studi Humaniora. Keinginan belajarnya tidak terhenti. Selesai studi di Koln, dia meneruskan studi hukum sipil dan hukum Gereja di Louvain, Belgia. Sebuah perjalanan panjang dan tiada henti untuk terus memperdalam pengetahuan.
Meskpiun sebenarnya Petrus Canisius lahir dari seorang keluarga bangsawan kaya, Yakobus Canisius dan Egidia Honwingen, tetapi keinginannya untuk terus berkarya bagi kehidupan manusia semakin menguat. Apalagi kedua orang tuanya selalu memberikan teladan jidup melalui warisan iman serta kesalehan.
Petrus Kanisius pada akhirnya menjadi seorang yang saleh dan terdidik. Perjuangan untuk mengalahkan dirinyalah yang pada akhirnya mengantarnya untuk berkaul masuk Serikat Yesus. Pada bulan Mei 1543, Petrus Kanisius berkaul untuk masuk Serikat Yesus.
Tuhan telah membimbing jalan hidupnya. Petrus Kanisius benar-benar merasakan bagaimana setiap waktu Tuhan selalu membimbing dan menemami langkah hidupnya. Maka, Petrus Canisius menjawab sapaan Tuhan tersebut dengan masuk Serikat Jesus dalam wujud mengucapkan kaul. Petrus Faber menerima kaul tersebut pada tanggal 8 Mei saat pesta Santo Mikael tahun 1543.
Santo Petrus Canisius adalah tokoh penting di dalam gerakan Gereja menghadapi reformasi di Jerman. Dia menjadi Jesuit pertama Jerman kelahiran Belanda. Perjalanan hidup dari negeri kelahirannya ke Jerman telah menguatkan dirinya untuk menjadikan Latihan Rohani sebagai dasar-dasar kokoh kesucian. Karena melalui Latihan Rohani tersebut, dasar-dasar kesucian yang rasuli tersebut terpaterikan di dalam jiwa Petrus Canisius. Pengalaman Latihan Rohani menjadi pengalaman berharga dalam membangun keutamaan kerendahan hati, ketaatan serta berjerih payah bersama Tuhan.
Untuk itulah, Petrus Kanisius tetap melanjutkan karya-karya dengan mendirikan kolese-kolese untuk mendukung reformasi gereja Katolik. Gagasan utamanya adalah menjadikan anak-anak muda menjadi andalan masa depan yang harus terus-menerus dihidupkan. Karena menemani anak muda berselancar dalam dunia nyata adalah bentuk penghayatan akan berbagai persoalan Gereja yang harus terus diperjuangkan oleh St. Petrus Canisius.