ASEAN. Tantangan global menuntut setiap negara hadir mengambil peran nyata dalam interaksi internasional. Karena kemajuan sebuah negara tidak lagi didasari persaingan dan pertentangan, melawan kesenjangan menjadikan kawasan kuat dan mandiri.
Peran Indonesia sebagai salah satu negara pendiri ASEAN sudah tidak diragukan. Setelah empat kali memegang Keketuaan ASEAN, yaitu di tahun 1976, 1996, 2003, 2011, tahun 2023 kembali Indonesia akan memegang Keketuaan ASEAN. Sebuah tantangan yang menuntut aksi nyata menangani berbagai permasalahan di Asia Tenggara. Tidak mudah, tetapi kepercayaan negera-negara Asia Tenggara harus dijadikan pijakan untuk mengambil peran dalam membawa Asia Tenggara yang damai dan sejahtera.
Sekilas ASEAN
ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations) atau Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara adalah sebuah organisasi negara-negara Asia tenggara yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Lima negara sebagai pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Jumlah anggota ASEAN kemudian bertambah enam negara lainnya menjadi total sebelas negara anggota. Keenam negara tersebut adalah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
Negara-negara Asia Tenggara memang masih menghadapi berbagai permasalahan dalam negeri. Apalagi kemajuan teknologi dan komunikasi, ternyata membawa banyak tantangan bagi negara-negara Asia Tenggara. Karena sebagian negara anggota ASEAN adalah negera berkembang, banyak negara yang masih sangat tergantung dengan berbagai bantuan dan pinjaman negara-negara maju.
Konflik antaranggota
Konflik regional masih terjadi di beberapa negara anggota ASEAN. Konflik wilayah yang mengancam stabilitas politik dan keamanan di kawasan ini, misalnya, konflik Laut China Selatan antara China dan beberapa negara ASEAN, konflik antara Indonesia dan Malaysia di sekitar perbatasan pulau Kalimantan berkaitan dengan TKI, pembakaran hutan, klaim budaya dan batas wilayah dan konflik perbatasan Blok Ambalat.
Jika dihadapkan pada masalah lingkungan, beberapa negara juga menghadapi masalah lingkungan yang serius seperti pencemaran udara, air, dan tanah. Bahkan pengembangan ekonomi pun ditengarai sebagai biang perubahan iklim yang berkontribusi pada kerusakan lingkungan di kawasan ini. Masalah polusi asap dan deforestation juga menjadi isu utama kerjasama negara Asia Tenggara.
Kesenjangan sosial dalam hal pendapatan, akses ke layanan kesehatan dan pendidikan, serta kesempatan kerja juga masih dirasakan beberapa anggota ASEAN. Kesenjangan inilah yang kemudian melahirkan ancaman-ancaman keamanan seperti terotisme dan kejahatan lintas batas.