Wanita perkasa. Setiap menit, setiap jam, setiap hari mencipta karya tanpa selesai. Kompasiana menyediakan harta yang tak terkira, Kompasiana menyediakan karya yang tak ternilai harganya. Kompasiana adalah rumah kita.
Membaca karya bermakna yang tercipta setiap hari ternyata tidak pernah selesai begitu saja. Sekian ribu orang membagikan cerita, membagikan karya, membagikan keindahan, membagikan makna yang tidak terbatas. Rasanya setiap cerita membawa makna hidup yang dalam si empunya.
Puisi tercipta tanpa batas. Cerpen tertulis penuh ragam kehidupan. Cerita berbagai pengalaman indah mengundang kekaguman luar biasa. Bukan hanya tentang mereka yang tinggal di Pulau Jawa. Mereka ada dari seluruh pelosok Indonesia. Mereka ada di seluruh penjuru dunia.
Cerita tentang Indonesia; keindahan, keberbedaan, tolerensi, keramahtamahan, perjuangan dan juga kritikan yang terkadang pedas dan lucu. Cerita tentang dunia yang maha luas tak pernah usai. Setiap hari selalu saja berlomba berbagai tulisan mencari point dan reward sebagai bonus tak dinyana. Ragam tulisan dan ulasan penulis-penulis utama dan istimewa selalu hadir. Tidak terbatas muncul di pagi hari, bahkan tengah malam jam dua atau jam tiga.
Setiap hari muncul mereka yang baru, menulis dan menulis, dalam ragam tema. Tidak terbatas pada mereka yang master, sarjana, juga begitu banyak pelajar sekolah menengah. Komunitas ini menyatukan berbagai ragam pemikiran, perasaan dan keinginan. Kepaduan yang melambangkan kebhinnekaan Indonesia. Rumah kecil bernama Kompasiana telah memayungi ribuan, bahkan jutaan orang.
Di rumah yang maha luas ini, bukan hanya anak muda yang menghidupi. Ada mereka yang dewasa, ada mereka yang remaja, tergolong anak-anak, ada mereka dianggap opa atau oma. Ragam pekerjaan yang dihidupi pun tidak memisahkan kebaikan yang dibagikan kepada selama. Maka, setiap hari sebuah karya selalu dipenuhi dengan nilai-nilai istimewa, setiap hari dipenuhi dengan komentar-komentar luar biasa. Begitulah arti berbagi bagi sesama.
Rumah ini terasa begitu istimewa. Ribuan karya tercipta dari wanita-wanita perkasa. Setiap saat selalu saja wanita-wanita perkasa ini mencipta. Karya indah dan bermakna lahir dari tangan-tangan ibu rumah tangga, guru, dosen, dokter, psikolog, jurnalis, bahkan mahasiawa. Di rumah ini wanita-wanita semakin menguatkan arti sebuah keluarga. Di balik kaca, wanita-wanita perkasa menyusun karya.
Puisi ini dipersembahkan untuk wanita perkasa yang berkarya untuk rumah kita, untuk mereka yang setiap hari berkarya di Kompasiana.
Wanita perkasa menyusun kata
Menuangkan makna
Mengolah rasa
Keindahan tercipta
Menjadi rangkaian cerita