Teknologi. Kita masuk dalam sebuah dunia buatan tanpa batas. Ruang-ruang kehidupan mulai berubah. Batas-batas antar manusia mulai tergoyahkan. Dunia buatan manusia mulai menguasai dan menjadi nyata.
ChatGPT sebenarnya adalah sebuah model pemrosesan bahasa alami canggih yang dapat menghasilkan mirip teks yang dihasilkan manusia secara real-time. Karena kemampuannya yang begitu mengesankan, diperbincangkan begitu ramai di bergagai media. Berbagai profesi merasa terancam, berbagai profesi pun mulai menilik berbagai keuntungan.
Respons yang koheren dan menarik terhadap berbagai perintah membuat begitu mudahnya informasi itu dinikmati. Konten berharga untuk tugas-tugas seperti chatbot, pembuatan konten, dan terjemahan bahasa begitu mudahnya didapat.Bahkan karya seni pun bisa kita nikmati.
Puisi tentang pandemi
Coba ketika kita meminta melalui ChatGPT ini untuk membaut puisi. Ketik perintak, "Buatlah puisi tentang pandemi?" KIta bisa menikmati pusi itu sebagai berikut;
Di balik dinding-dinding rumah,
Kita bersembunyi dari pandemi ini,
Kita bertahan di dalam ruang kecil,
Mencoba bertahan dari kesepian dan ketakutan.
Dunia terasa seperti mati,
Kota-kota terlihat sepi dan hampa,
Jalan-jalan kosong dan bisu,
Tak ada suara kecuali suara angin berhembus.
Tapi ada kekuatan yang masih terbangun,
Cahaya di dalam kegelapan yang membayang,
Kita saling menguatkan dengan doa dan tawa,
Mengikat hati dan memperkuat semangat.
Maka kita merangkai asa dan mimpi,
Menjadi satu di dalam perjuangan ini,
Menjaga kebersihan dan menjaga jarak,
Mengingat bahwa kita saling bergantung.