Lihat ke Halaman Asli

Ari Indarto

TERVERIFIKASI

Guru Kolese

C-Xlence Kolese Kanisius (2): Merayakan Kemerdekaan Berpikir

Diperbarui: 20 Februari 2023   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presentasi jurnal ilmiah dalam C-xlence Kolese Kanisius (dok. Panitia C-xlence)

Kemerdekaan berpikir. Berpikir bebas untuk membangun impian-impian tanpa penghalang. Sebagai sebuah hak dasar manusia, kemerdekaan berpikir adalah kehendak bebas. Kehendak merdeka untuk tidak terikat dan terhalangi. Proses pembelajaran tidak akan menjauhkan dari membiasakan pikiran berkelana sesuai pengetahuan yang diperolehnya.  

Setiap anak mempunyai kehendak berpikir untuk membangun keinginan bebas, memiliki impian bebas. Membangun impian itu sepanjang hayat melalui proses belajar dan melatih diri. Merdeka berpikir merupakan  kemerdekaan setiap individu. Kemerdekaan setiap individu untuk mempertimbangkan segala sesuatu secara jernih dan mandiri. 

Era 4.0 menuntut seluruh aktivitas kehidupan manusia saat ini tidak lepas dari teknologi. Hampir seluruh permasalahan saat ini bisa diatasi dengan memanfaatkan teknologi secara bijaksana. Munculnya pandemi covid-19 di Indonesia menuntut  perubahan  kehidupan manusia, termasuk penggunaan teknologi. 

Mengolah karakter kritis

Perspektif keilmuan dalam pendidikan melibat bahwa seluruh aspek kehidupan manusia akan terus berjalan dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi. Sekolah perlu menciptakan generasi yang bertanggung ajwab, yang bisa hidup dan beradaptasi pada situasi dan keadaan apapun. Tanpa kebebasan berpikir, siswa tidak akan mampu beradaptasi dan menentukan pilihan hidupnya. Belenggu teknologi akan membatasi  setiap proses belajar, bukan hanya di kelas tetapi juga di masyarakat. 

Presentasi karya ilmiah dalam C-Xlence Kolese Kanisius  (dok. Panitia)

Ketika setiap orang  bebas menentukan kehendak dari tekanan politik kekuasaan, bebas dari paksaan moral tradisi maupun agama, dan bebas dari belenggu orang lain dalam mempertimbangkan pilihannya, kemerdekaan mempertimbangkan setiap pilihan adalah sebuah proses belajar. Maka, menentukan pilihan dalam proses penelitian, melaksanakan penelitian sampai proses presentasi menjadi sarana setiap peserta didik berpikir kritis atas situasi yang dihadapi. 

Berpikir kritis dan rasa ingin tahu akan menuntun setiap peserta didik  untuk terus memilah dan memilih berbagai informasi yang tersedia dan memprosesnya dengan baik, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan berperan penting dalam kesuksesan akademik. 

Latihan berpikir kritis

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline