Lihat ke Halaman Asli

ari imogiri

warga desa

Takbir Keliling: Dari Takbiran Menjadi Karnaval Lebaran

Diperbarui: 5 Juli 2023   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Banyak tradisi yang kita jumpai pada masyarakat kita, untuk menyambut Lebaran atau perayaan hari raya Idul Fitri ini, baik sebelum Idul Fitri atau sesudahnya. Salah satu tradisi yang ada di nusantara dalam menyambut datangnya lebaran adalah takbir keliling. Takbir keliling dilakukan dengan mengumandangkan kalimat takbir pada malam hari untuk menyambut datangnya Idul Fitri dan Idul Adha. Takbir keliling biasanya dilakukan dengan pawai jalan kaki ataupun dengan naik kendaraan di jalan-jalan seputar wilayahnya masing-masing sambil melantunkan kalimat takbir.

Pada puluhan tahun silam, tradisi takbir keliling ini dilakukan dengan membawa obor dari bambu, dengan satu pengeras suara yang dipakai sebagai pemandu bagi rombongan untuk melantunkan kalimat takbir.

Seiring perkembangan zaman, terjadi perubahan dalam takbir keliling. Obor mulai tergantikan karena minyak tanah sebagai bahan bakar semakin mahal ataupun semakin jarang ditemukan di warung-warung tetangga. Akhirnya, obor pun digantikan dengan lampion.

Makin hari, perubahan tradisi takbir keliling menjadi semakin menjadi. Dulu, takbir keliling itu menu utamanya adalah melantunkan kalimat takbir. Namun, makin ke sini, dapat dengan mudah kita temui takbir keliling tanpa melantunkan kalimat takbir.

Festival takbir keliling yang di masa lalu adalah sarana untuk memeriahkan syiar, agar berbagai rombongan takbir bisa disatukan dalam satu wadah bersama, dengan semangat yang sama yaitu melantunkan kalimat takbir, namun di masa kini, di beberapa tempat lantunan kalimat takbir tergantikan dengan alunan musik yang berasal dari sound system yang dibawa oleh rombongan takbir keliling.

Pun juga, di masa kini dapat dengan mudah kita temui festival takbir keliling yang tak disadari telah bergeser menjadi semakin mirip dengan karnaval karnaval agustusan. Bedanya kalau karnaval agustusan dilaksanakan untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan, maka festival takbir keliling terasa menjadi karnaval untuk memeriahkan datangnya lebaran.

Lihatlah festival takbir keliling yang ada saat ini, yang bahkan lebih kerasa karnaval dibanding karnaval agustusan. Jika karnaval agustusan banyak rombongan yang hanya bermodal naik mobil bak terbuka dengan hiasan melintas saja di rute karnaval, maka dalam festival takbir keliling saat ini, setiap rombongan selalu menyuguhkan tontonan atraktifnya, maskot-maskot tiap rombongan yang biasanya lebih megah dibanding maskot karnaval agustusan, kemudian dimeriahkan pula dengan atraksi display kolosal yang setiap rombongan menampilkan tema cerita yang berbeda-beda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline