Lihat ke Halaman Asli

ari imogiri

warga desa

Kepada Siapa Senyum SBY Diarahkan?

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba saja MayJend(purn) Yahya Sacawiryaketua tim sukses Anas Urbaningrum memutuskan untuk menyeberang ke kubu Andi Malarangeng, yang disebut-sebut sebagai calon yang direstui oleh SBY dalam perebutan kursi ketua umum partai Demokrat yang akan digelar di Bandung mulai nanti malam.

Jika yang menyeberang hanyalah sebatas simpatisan belaka dari jajaran DPD atau DPC yang sebelumnya telah diklaim mendukung kemudian menyeberang, itu adalah hal yang cukup wajar dalam sebuah kontestansi perebutan kursi puncak sebuah partai.

Namun ketika yang menyeberang adalah ketua tim sukses, tentu ini tidak sesedarahana sebagaimana yang disampaikan oleh Ahmad Mubarok, wakil ketua umum partai Demokrat, yang merupakan pendukung setia Anas Urbaningrum, bahwa sikap yang diambil oleh MayJend(purn) Yahya Sacawiryatidak berpengaruh pada suara-suara yang selama ini telah mendukung Anas Urbaningrum, karena bagaimanapun, ketika seorang ketua tim sukses menyeberang, sedikit banyak akan diikuti oleh barisan pendukungnya pula, belum lagi rahasia tentang strategi pemenangan yang dijalankan oleh kubu Anas Urbaningrum sedikit banyak juga akan diketahui oleh kubu Andi Malarangeng.

Dengan demikian, peluang dari Anas Urbaningrum untuk memenangkan kontestansi menjadi cenderung melemah, dan sebaliknya Andi Malarangeng akan cenderung meningkat peluangnya. Namun meski demikian, belum tentu juga serta merta Andi Malarangeng yang akan memenangkan kontes ini. Hal ini karena masih ada satu lagi kandidat yang akan bertarung kontes di Bandung ini, yaitu Marzuki Ali, mantan sekjen partai Demokrat, yang sejak awal terlihat diam-diam tanpa terdeteksi gerakannya sebagaimana gerakan yang dilakukan oleh kubu Andi Malarangeng dan kubu Anas Urbaningrum. Saking tak terdeteksinya, hingga muncul istilah SOMA (Silent Operation of Marzuki Alie) yang bisa jadi akan hal yang mengejutkan dalam kongres nantinya.

Sebagai mantan sekjen partai Demokrat, Marzuki Ali tentu punya kedekatan dengan para pimpinan DPD dan DPC yang memiliki hak suara dalam perhelatan akbar partai Demokrat, sehingga jika kubu Andi Malarangeng dan kubu Anas tidak berhitung dengan cermat, maka bias jadi peluang Marzuki Ali untuk menyalip di tikungan akan semakin terbuka lebar. Apalagi mengingat bahwa dalam kontenstansi ini, dukungan dari SBY masih akan menjadi penentu terbesar kemenangan seorang kandidat. Dan dari pengalaman-pengalaman yang ada, SBY sering melakukan hal-hal yang mengejutkan dalam hal pemberian dukungan. Dalam pemilihan cawapres misalnya, siapa yang menyangka kalau SBY akan memilih Boediono, atau yang terbaru dalam penunjukan Agus Martowardoyo sebagai menkeu, padahal nama yang cukup menguat adalah Anggito Abimanyu dan Armida Alisyahbana.

Maka bias jadi, meski yang menguat hari-hari belakangan ini adalah nama Andi Malarengeng dan Anas Urbaningrum, namun yang terpilih adalah Marzuki Ali.

Maka kita tunggu saja, kepada siapa senyum SBY diarahkan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline