Lihat ke Halaman Asli

Ari Hidayat

Mahasiswa Pelita Bangsa (PGSD)

Peran Guru Sd Dalam Melestarikan Fungsi dan Kedudukan Fungsi Bahasa Indonesia

Diperbarui: 12 Januari 2025   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional negara Indonesia. Dalam dunia Pendidikan bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting terutama pada tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar bahasa Indonesia di sekolah harus mendapatkan perhatian khusus, supay siswa dapat menguasai keterampilan dasar seperti berbicara, membaca, menyimak dan menulis. Salah satu dari perhatian khusus itu diantaranya adalah melakukan upaya pembinaan pembelajaran bahasa Indonesia terhadap peserta didik. Tujuan pembinaan bahasa Indonesia ini yaitu untuk menumbuhkan sikap rasa positif terhadap bahasa Indonesia, peningkatan kergairahan berbahasa Indonesia, dan peningkatan mutu pemakaian bahasa Indonesia. Siswa belajar dan memahami berbagai macam jenis teks, seperti naratif, deskriptif, ekspositori, dan argumentatif. Mereka juga belajar tentang, komponen bahasa, struktur teks dan arti yang ada di dalamnya (Julianto & Umami, 2022). Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia (Rakasiwi et al., 2009). Namun, terdapat tantangan dalam kegiatan belajar bahasa Indonesia di sekolah dasar, seperti; kurangnya motivasi dan minat belajar, terbatasnya sumber daya dan fasilitas, kuranya pembelajaran kontekstual.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Anak-anak memperoleh pengetahuan, perspektif, dan keterampilan baru dari pengalaman sebelumnya. Dalam belajar bahasa, anak-anak atau peserta didik (sebagai pengguna bahasa) adalah orang yang membangun makna dari apa yang mereka pelajari sebelumnya, dan apa yang mereka miliki atau kuasai sebelumnya adalah material atau bahan bangunan yang akan mereka gunakan untuk membangun bahasa yang akan mereka merek. Proses belajar ketika siswa dapat mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan apa yang mereka pelajari sebelumnya. Siswa, guru, materi pelajaran, dan lingkungan berkontribusi pada pengalaman belajar. Junaedi (2017) menemukan bahwa cara bahasa Indonesia digunakan dalam pendidikan dapat mempengaruhi bagaimana siswa memahami materi pelajaran.     

Setelah melihat bagian ini, dapat disimpulkan bahwa siswa belajar lebih baik dengan bantuan orang lain, terutama guru yang memahami kegiatan belajar yang sulit dan menawarkan dukungan untuk belajar secara mandiri. Pembelajaran secara terpadu, baik antara aspek bahasa (keterampilan berbahasa, kesastraan, dan kebahasaan) maupun antara bahasa dan mata pelajaran lain adalah salah satu dari lebih satu jenis kegiatan berbahasa indonesia

Seorang guru sekolah dasar harus menggunakan strategi pembelajaran yang terstruktur dan berhasil. Memberikan pendekatan pembelajaran yang menarik, seperti memberikan tema atau topik untuk diskusi kelompok, adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan. Diharapkan siswa akan lebih aktif terlibat dalam diskusi, yang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang Bahasa Indonesia.

Selain itu, guru harus memiliki kemampuan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses mengajar mereka. Ini termasuk media pembelajaran berbasis teknologi seperti aplikasi interaktif dan platform online. Guru dalam situasi ini bertindak bukan hanya sebagai pendidik tetapi juga sebagai pendukung yang membantu siswa mengatasi kesulitan pembelajaran dan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik (Maryanti et al., 2021). 

Yulianto (2014), metode pengajaran tradisional yang berpusat pada hafalan dan teori dapat membuat siswa bosan dan tidak tertarik untuk belajar bahasa Indonesia. (Kurniawan et al., 2020) Salah satu beberapa faktor kendala dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas adalah kurangnya konsentrasi siswa. Konsentrasi siswa sangat rentan sekali pecah ketika ada hal yang menarik perhatiannya atau juga karena gaya pembelajaran yang monoton. Dalam hasil observasi juga menunjukan ketika seorang guru meminta untuk memperhatikan, peserta didik cenderung mengobrol dan asyik bermain dengan teman.Dalam contoh lain, ketika guru membacakan teks bacaan, siswa tidak memperhatikan dan mendengarkan , yang menyebabkan pembelajaran tidak efektik (Puspidalia, 2012).

Mengenai masalah tersebut, guru harus mempunyai cara yang tepat untuk menanganinya. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa strategi yang diusulkan seperti: 

Guru menekankan terhadap peserta didik pentingnya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional dan bahasa pengantar sekolah.

Guru mendorong siswa untuk belajar menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di kelas. (Kurniawan et al.,2020).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline