Lihat ke Halaman Asli

Ari Hatu

SWASTA

Mengembangkan Model Pembelajaran 4.0

Diperbarui: 3 Desember 2022   11:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengembangkan Model Pembelajaran 4.0

Pendidikan 4.0 merupakan istilah umum yang dipakai oleh para ahli teori pendidikan untuk menggambarkan beragam cara dalam mengintegrasikan teknologi cyber, baik secara fisik maupun tidak, ke dalam dunia pembelajaran. Konsep ini juga merupakan lompatan dari Pendidikan 3.0 yang lebih mencakup pertemuan ilmu saraf, psikolofi kognitif, dan teknologi pendidikan menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web.

            Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan cara mengoptimalisasi penggunaan teknologi sebagai alat bantu pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan output yang dapat mengikuti atau mengubah zaman menjadi lebih baik. Indonesia pun perlu meningkatkan kualitas lulusan sesuai dunia kerja dan tuntutan teknologi digital.

            Dalam proses Pendidikan sekarang dituntut untuk bisa menghasilkan individu yang produktif, guru dalam hal ini berperan penting untuk menghasilkan generasi kreatif, inovatif dan produktif. etiap guru harus mempunyai kemampuan pedagogik. Karena kemampuan pedagogik penting. Peran guru abad 21 menjadi lebih menarik sekaligus lebih menantang. Guru abad 21 itu harus bisa menjadi guru yang memesona. Artinya guru harus mempunyai kemampuan untuk memahami karakter peserta didik . Sehingga ketika merancang pembelajaran bisa menyesuaikan dengan karakteristik, kondisi, dan keadaan peserta didik.

 

Desain  Perangkat Pembelajaran

Pembelajarannya guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, artinya, ada kebaruan yaitu pada penyusunan RPP yang terintegrasi dengan pembelajaran abad 21. Yaitu terdapat penguatan pendidikan karakter, literasi, numerasi, dan TPACK. Hal itu tercermin dalam pendekatan pembelajaran, model pembelajaran, media pembelajaran strategi pembelajaran maupun teknik pembelajaran untuk mencapai tujuan atau capaian pembelajaran yang diharapkan dari peserta didik.

Salah satu contoh model pembelajaran yang menunjang kreatifitas siswa adalah model project based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4 tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama. Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.

Karakteristik yang tercakup dalam Project Based Learning (PJBL) antara lain:

  1. Penyelesaian tugas dilakukan secara mandiri dimulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk;
  2. Peserta didik bertanggung jawab penuh terhadap projek yang akan dihasilkan;
  3. Projek melibatkan peran teman sebaya, guru, orang tua, bahkan masyarakat;
  4. Melatih kemampuan berpikir kreatif; dan situasi kelas sangat toleran dengan kekurangan dan perkembangan gagasan.

Adapun Langkah-langkah model Project Based Learning (PjBL) yaitu :

Pertanyaan Mendasar

  • Mendesain Perencanaan Produk
  • Jadwal Pembuatan
  • Memonitor Keaktifan dan Perkembangan Projek
  • Menguji Hasil
  • Evaluasi Pengalaman Belajar

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline