Lihat ke Halaman Asli

Bersama Menciptakan Universitas Kelas Dunia

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era globalisasi ini, universitas harus mampu beradaptasi agar menjadi universitas terbaik. universitas yang baik tentunya akan menciptakan lulusan-lulusan yang berkualitas. bahwa universitas yang mampu beradaptasi adalah universitas yang mampu melakukan perubahan. Dalam hal ini semua elemen yang ada di universitas khusunya internal universitas harus bisa memberikan energy perubahan untuk mewujudkan universitas yang unggul, sehingga mampu menciptakan pandangan lain mata dunia terhadap universitas-universitas yang berada di Indonesia.

Namun begitu, Menciptakan kampus kelas dunia tidak bisa di lakukan dalam waktu semalam, di butuhkan Fasilitas dan Model Pembelajaran yang Sesuai, Peralihan dari sistem diajar menjadi belajar yang berkesuaian dengan idealisme pendidikan diyakini kebanyakan calon mahasiswa lebih efektif menghasilkan SDM yang siap bersaing secara global. Namun masih banyak pula kendala dalam mewujudkan sistem semacam itu secara utuh dalam sebuah universitas. Fasilitas pembelajaran, salah satunya merupakan yang punya peran lebih dalam mendukung terciptanya suasana belajar sebagaimana yang diharapkan oleh pelaku.

Kerap kali peralatan yang tersedia di kampus sebagai bahan belajar tidak lagi sesuai dengan keadaan yang diharapkan secara teoritis, bisa saja karena perkembangan zaman ataupun kurang adanya perhatian lebih dari pihak universitas. Hal tersebut tentunya berdampak pada kurang adanya pertautan pemikiran antara gambaran yang diberikan oleh dosen terhadap mahasiswa. Dampaknya adalah pada terhambatnya kelangsungan proses pendidikan yang terus diperbaharui zaman dalam suatu universitas yang sesungguhnya diharapkan menjadi ideal.

Keterbukaan dan Kreatifitas Dosen juga di butuhkan untuk menciptakan universitas yang unggul. Apabila harapan untuk mengubah proses pembelajaran universitas dari konsep diajar kembali pada hakikat belajar, maka tak ayal akan muncul pemikiran-pemikiran dan konsep baru dari para peserta didik. Diperlukan keterbukaan dosen menerima konsep yang menjadi buah pikir dari mahasiswa. Tak perlu otoriterisme yang mengakibatkan kesesuaian jawaban dan konsep lama suatu ilmu, dengan dampak pengetahuan yang didapat bersifat berulang serta hanya meruang pada satu zaman, bukan acuan untuk zaman didepannya.Dengan keterbukaan dosen, sebagaimana yang dimaksudkan, mahasiswa sebagai pelaku proses pendidikan universitas akan merasa lebih dihargai dan memiliki kemauan besar dalam mengembangkan proses berfikirnya. Hal semacam ini akan lebih baik untuk mengubah citra universitas yang tak hanya sekedar menghasilkan kaum pekerja, tetapi juga pemikir kuat yang nantinya akan memberi warna baru dalam dunia ilmu pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline