Lihat ke Halaman Asli

True Fighter Power: Dreams

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12975070201288984379

[caption id="attachment_88829" align="aligncenter" width="300" caption="The Power of Dreams"][/caption]

Hai orang-orang yang beriman bertakwallah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr:18) Bermimpi… bermimpi… dan bermimpilah!! Karena mimpilah yang akan membuat kita menjadi seorang yang besar, mimpilah yang membuat seorang yang pengecut berani melangkah dan mimpilah yang akan membuat semangat kita terbakar untuk menggapai cita-cita kita. ada sebuah kisah inspirasi yang luar biasa: Seorang anak laki-laki bernama Monty. Ayahnya adalah seorang pelatih kuda miskin yang kerjanya melatih kuda-kuda di tiap peternakan, pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu peternakan ke peternakan yang lain. Kisah ini dimulai pada saat Monty menginjak masa SMU, dia mendapat tugas dari gurunya untuk membuat sebuah karangan mengenai apa yang dia inginkan. Akhirnya pada malam harinya dia berpikir dan mengerjakan karangan itu menjadi tujuh halaman karangan, yang menakjubkan untuk anak seusia Monty pada saat itu. Dia menulis ketujuh halaman karangan itu begitu terperinci mengenai peternakan kuda, karena sang ayah adalah seorang pelatih kuda sehingga membuat Monty sangat terobsesi sekali mempunyai impian berupa peternakan kuda seluas 200 hektar dan terdapat rumah seluas 4000 m2 di tengah-tengah peternakan kuda tersebut, semua trak lintasan kuda, arena bertanding, kandang kuda, serta rumahnya digambar dengan jelas dan dengan detail tanpa terlewatkan satu hal kecil pun.. Akhirnya karangan itu pun dikumpul pada keesokan harinya. Dua hari kemudian semua karangan dikembalikan oleh sang guru kepada murid. Namun Monty melihat karangan tersebut dengan kecewa karena karangan tersebut mendapat nilai F serta terdapat tulisan oleh gurunya "Mohon Bertemu saya setelah kelas". Hanya Monty seorang yang mendapat nilai F pada saat itu,. Ketika bertemu dengan gurunya Monty langsung protes dengan nilai tersebut. Tapi malah sang gurunya yang balik menyalahkan Monty, gurunya berkata bahwa semua yang dibuat oleh Monty itu adalah impian yang tidak masuk akal, semuanya terlalu besar buat anak seukuran engkau, engkau hanyalah seorang anak dari pelatih kuda miskin, mana mungkin bisa mewujudkan semua,itu, sebsb hal tersebut memerlukan biaya yang sangat besar sekali, anda tidak punya latar belakang, bahkan engkau sekarang tidak menyiapkan sedikitpun untuk membangun ini ,mana mungkin ini semua bisa terjadi. "Kamu saya berikan waktu untuk memperbaiki karangan ini, apabila kamu membuat sesuatu yang lebih masuk akal nilaimu akan saya ubah Monty" begitulah kata sang guru terhadap Monty, akhirnya Monty pulang dan berpikir apakah dia harus merubah semua karangannya. Dia bertanya kepada sang ayah, Sang Ayah dengan bijak hanya berkata: "Monty, ini semua terserah kepadamu karena ini semua menyangkut masa depanmu, engkau sendirilah yang bisa menentukan hidupmu " Satu minggu kemudian berlalu, akhirnya Monty mengumpulkan karangan tersebut tanpa merubah sedikit pun, Monty kecil hanya menulis: "Guru engkau boleh menyimpan nilai F tersebut, tapi aku akan tetap menyimpan impian ini" Puluhan tahun telah berlalu sejak kejadian itu sekarang Monty besar bercerita kepada grupnya, saya bercerita seperti ini kepada kalian karena guru saya tersebut duduk dilahan peternakan kuda saya seluas 200 hektar dan masuk kedalam rumah saya seluas 4000 m2. Saya masih menyimpan karangan dulu tersebut bahkan membingkainya dan tetap bertulisan huruf F untuk nilainya. Dua musim panas yang lalu bahkan guru yang memberi nilai F tersebut datang kepada Monty bersama 30 orang anak kecil lainnya untuk melihat peternakan kuda Monty. Pada saat pulang sang guru berkata sesuatu kepada Monty: "Monty, sekarang saya bisa katakan kepada anda pada saat saya menjadi guru anda, saya telah menjadi orang yang mencuri impian banyak dari anak-anak seperti anda, tetapi anda sungguh luar biasa untuk terus mempertahankan impian tersebut" Disekitar kita akan selalu ada orang-orang yang berpandangan negatif terhadap apa yang akan kita lakukan, mencemooh kita, bahkan bertepuk tangan dan menertawakan kegagalan yang terjadi pada diri kita. Ketika kita telah memiliki impian yang jelas, maka mulai saat ini kejarlah terus apa yang telah menjadi cita-cita anda tersebut. Tutup telinga anda rapat-rapat dari masukan-masukan negatif yang hanya akan membuat semangat anda melemah, cukup dengarkan koreksi positif yang dilontarkan oleh orang-orang yang berada disekitar anda tersebut. Yakinkanlah diri anda, bahwa tidak ada seorang pun yang bisa mengambil impian-impian yang telah anda bangun dan mencoba membelokkan jalan anda menuju impian tersebut, selain anda sendiri. selamat berjuang apapun peran yang anda impikan!!!

12975721351798845532

________________________________________________________________ True Fighter Series (klik aja): Dreams Believe Action Spirit Knowledge Idea Focus Positive Choice Synergy Love Success

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline