Lihat ke Halaman Asli

Arif Zakiyul Mubarak

Pengamat Politik, dan Akademisi Ushuluddin dan Filsafat

Puisi: Renjana

Diperbarui: 20 Februari 2024   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber bing, Ai

Paripurna hidup yang redup dan suram;
Kelam dan tenggelam di alur yang dalam
Dentang denting hujan langit malam
Melukis metafora hati yang karam

Semua akar-akar pijak terasa patah
Aska menghukum langkah
Rana dari kelana di jarah
Antah-berantah takdir yang terikat sumpah

Seperti terbiasa menelanjangi air mata
Berleha-leha dengan lelah yang jenaka
Bersandiwara dengan rupa yang pura-pura
Lalu menutup lihat dan menenangkan kecewa

Terlepas dari harap dan sebuah doa
Lanang sang bunda tak harus berduka
Menopang langkah, menakar harta
Melawan pulang, menyetubuhi renjana

Banda Aceh, 20 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline