Lihat ke Halaman Asli

Arif Yupiter Gulo

Pendeta/Penulis

Menyembah Allah dengan Segenap Hati (Mazmur 95:1-11)

Diperbarui: 9 Maret 2023   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang menyembah Allah dengan Sepenuh Hati merupakan pergumulan dan tantangan disebabkan karena ada banyak kita temukan yang menyembah Allah tanpa kesungguhan bahkan dapat dikatakan hanya lips servis.

Dalam nas yang kita baca mengajak kita paling tidak ada dua hal yakni:

  • Ajakan untuk bersorak dan memuji Tuhan. Mengapa kita memuji dan bersorak kepada Tuhan? Dalam bacaan ini disebutkan sebagai alasan, "Raja yang besar mengatasi segala allah." Hal ini disebutkan karena dari hasil pekerjaan-Nya dalam menciptakan alam semesta. Itu sebabnya Pemazmur ini mengingatkan pembacanya untuk tidak melupakan dan meniadakan Tuhan tetapi semakin ada kesungguhan untuk memuji Tuhan. Pekerjaan tangan Tuhan sungguh ajaib yang tidak dapat diselami oleh pikiran manusia. Pemazmur ini menegaskan bahwa jangan bermain-main untuk memuji dan bersorak kepada Tuhan. Ada banyak orang kristen tidak serius untuk menyembah Tuhan dengan menganggap sepele dengan tidak serius. Sesungguhnya bahwa Tuhan tidak mau umat-Nya hanya setengah-tengah untuk memuji Dia. Itu sebabnya ditegaskan bahwa, Yesaya 29:13, dan Tuhan telah Berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan." Selain itu, dalam Matius 15:8-9 ditegaskan bahwa, "Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Artinya bahwa bukan hanya rajin ke gereja tetapi sikap dan perbuatan kita harus mencerminkan sebagai pengikut Kristus yang ditandai dengan lemah lembut, rendah hati, berkorban untuk menolong orang lain, menciptakan kedamaian dengan sesama bahkan mudah untuk mengampuni dan mengasihi.
  • Ajakan untuk tidak mengeraskan hati  mendengar Tuhan. Firman Tuhan berguna untuk kita sebab tanpa firman Tuhan kita tidak bisa berbuat apapun. Itu sebabnya Pemazmur menyerukan bahwa ketika mendengar suara Tuhan jangan keraskan hatimu. Orang yang mengeraskan hati mendengar suara Tuhan itu tandanya orang yang  merasa tidak memerlukan Tuhan. Hati yang keras tidak mungkin bisa menerima bimbingan, teguran dan nasihat firman Allah dan oleh karena itu tidak mungkin memiliki iman dan segala berkat dan penggenapan janji Allah. Dalam Mazmur 1: 2-3 menyatakan, "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan ,  dan yang merenungkan  Taurat itu siang dan malam Ia seperti pohon,  yang ditanam di tepi aliran  air  yang menghasilkan buahnya  pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya;  apa saja yang diperbuatnya berhasil," Berdasarkan kebenaran ini menegaskan bahwa orang tunduk dan taat dan mau mendengarkan serta melakukan firman Tuhan pasti merasakan kedamaian dan sukacita dalam Tuhan. Bahkan dapat dikatakan bahwa iman akan berakar dan bertumbuh di dalam Tuhan. Melalui iman yang berakar seperti ini tidak mudah tawar hati, tidak mudah gelisah, tidak mudah dihanyutkan masalah dan pergumulan hidup. Melalui iman yang bertumbuh kepada Tuhan maka ia berbuah dalam iman melalui sikap dan perbuatan yang memuliakan nama Tuhan. Dengan demikian memuji Tuhan dengan segenap hati tidak dengan rutinitas akan tetapi dengan segenap kehidupan kita. Hal ini berdasarkan dengan pengakuan Paulus bahwa Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline