Lihat ke Halaman Asli

Sang Penulis Puisi

Diperbarui: 12 Februari 2019   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: senayan.news

Akhir-akhir ini dihebohkan dengan puisi salah seorang politikus Indonesia. Puisi yang ditulisnya adalah "Doa yang Tertukar". Puisi adalah bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair dengan bahasa yang terikat irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh makna. 

Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.  Terkait dengan pengertian puisi ini dapat memastikan bahwa ungkapan hati yang paling dalam dalam bentuk irama, dan bait. 

Puisi yang ditulis politikus tersebut menuai kontroversi dibeberapa kalangan, dari tokoh agama, tokoh pluralisme Indonesia, dan para santri dari pesantren di Jawa Tengah. 

Dugaan para tokoh itu bahwa puisi tersebut menyindir doa Maimun Zubair atau Mbah Moen terkait dengan doanya atas kunjungan Jokowi mamun ulama tersebut salah menyebutkan doanya seakan-akan yang mengunjungi adalah Prabowo sehingga mendoakan Prabowo sebagai pemenang Pilpres ke depan. Padahal sesungguhnya yang didoakan adalah Jokowi supaya memenangkan Pilpres dalam periode kedua menjadi presiden RI.

Namun, menurut informasi yang dirilis bahwa penulis puisi tersebut menyanggah dan membantah puisi yang bertemakan tentang Puisi yang Tertukar itu ditujukan kepada Ulama besar yang rendah hati tersebut. Membantah dan menolak sehingga tidak mau meminta maaf kepada Ulama atau kepada yang merasa dirugikan atas puisi tersebut. (link). 

Oleh karena itu, penulis puisi tersebut adalah Fadli Zon. Fadli Zon adalah merupakan wakil rakyat yang duduk di Parlemen sebagai wakil ketua DPR RI. Orang ini sangat terkenal dengan kritiknya yang begitu tajam sehingga tidak heran kalau banyak orang yang tidak menyukainya, dalam hal ini terlepas dari kritik pakai data yang valid atau tidak. Jadi, setiap kritik yang disampaikan pasti menusuk hati yang merasa dirinya dikritik. Bukan hal yang tersembunyi lagi bahwa yang kerap dikritik oleh Fadli Zon ini adalah pemerintah karena partainya berada di pemerintahan yang disebut partai oposisi  bukan partai pendukung pemerintah. 

Semoga puisi yang bertemakan doa yang tertukar tersebut mendapatkan penyelesaian yang penuh kedamaian supaya tidak memperkeruh suasana menjelang Pileg dan Pilpres. Rakyat Indonesia mendambakan suasana yang damai dan penuh kesejukan. 

AYG.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline