Lihat ke Halaman Asli

Arif Wicaksono

Mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Semarang

Mewujudkan Desa Sehat bersama UNNES Giat 9 dalam Program Posyandu ILP Desa Ngesrepbalong

Diperbarui: 21 Juli 2024   08:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: KKN UNNES Giat 9 Desa Ngesrepbalong

Salah satu dari 18 agenda SDGs Desa adalah Desa Sehat dan Sejahtera. Desa yang sehat ditandai dengan sehat warganya mulai dari balita, remaja, hingga lansia. Posyandu merupakan salah satu layanan kesehatan yang menjangkau masyarakat di desa yang diadakan secara rutin setiap bulan.

Posyandu di Desa Ngesrepbalong terdiri dari beberapa pos dan biasanya dilakukan pada rentang minggu pertama dan kedua di setiap bulannya. Pada Bulan Juli ini, seluruh pos posyandu di Desa Ngesrepbalong secara resmi telah melaksanakan posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer). ILP merupakan tranformasi layanan posyandu yang terdiri dari 5 kegiatan, yaitu pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan. 

Tujuan dari posyandu ILP adalah meningkatkan upaya promotif dan preventif berbagai masalah kesehatan mulai dari tingkatan wilayah desa. Saat ini, sasaran dalam pelayanan kesehatan primer berfokus pada 5 siklus hidup, diantaranya ibu hamil dan menyusui; bayi dan balita; remaja; usia produktif; dan lanjut usia (Kemenkes, 2023).

Pada posyandu ILP Desa Ngesrepbalong kali ini, mahasiswa KKN UNNES Giat 9 berkesempatan untuk turut mebantu kader posyandu dalam kegiatan pembuatan makanan tambahan, pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan, serta melakukan sosialisasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada sesi posyandu remaja. Mahasiswa telah mengikuti kegiatan posyandu di Dusun Gempol, Ngesrep, Medini, Gunungsari, dan Gedongan. Pada periode Bulan Juli, posyandu ILP terakhir dilaksanakan di Dusun Gedongan pada Jumat, 12 Juli 2024.

Masalah kesehatan yang menjadi perhatian serius di Desa Ngesrepbalong adalah stunting. "Masalah stunting untuk Desa Ngesrepbalong sendiri berada di urutan 21 dari 22 desa di Kabupaten Kendal", ungkap Bidan Ani selaku Bidan Posyandu Ngesrepbalong. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan stunting adalah kurangnya pola hidup sehat orangtua yang melahirkan bayi.

Remaja merupakan kelompok umur yang kelak akan menjadi orangtua. Oleh karena itu, upaya penyadaran terhadap pola hidup sehat harus sedini mungkin digalakkan. Dalam sosialisasi mahasiswa KKN UNNES Giat 9 disampaikan indikator dan gambaran Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Kemudian, dalam sosialisasi juga dipaparkan pentingnya menjaga kesehatan mental pada remaja. Kesehatan mental penting bagi remaja karena remaja yang sehat mentalnya akan mampu menjalankan berbagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan maksimal, percaya pada kemampuan diri, serta senantiasa berpikir dan berperilaku postif.

Posyandu remaja ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan edukasi serta informasi kepada remaja tentang kesehatan dirinya serta agar nantinya siap menjadi orangtua yang sehat secara fisik, rohani, dan sosial.

Pusat Pengembangan KKN LPPM UNNES bersama UNNES Giat, membangun Indonesia dari Desa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline