Lihat ke Halaman Asli

Arif Ulumando

Mahasiswa pinggir jalan

Pray for KM Cantika Express 77

Diperbarui: 26 Oktober 2022   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kalau takdirmu tidak kembali ke permukaan, biarlah samudra yang luas memelukmu untuk selamanya. Selamat beroperasi di kehidupan nyata, kedepan dalam keabadia  

 Hari ini si jago merah begitu cepat merambah pada bait-bait do'a orang-orang hebat dan melahap, harapan yang sempat terpanjat.

 "Aba, ema, lara di lorong na kapal maso kaing ba aba we jemput di dermaga ee" 

"Ama, ina, mama we maso dermaga naang ba mi siap-siap ke jemput mama ee"

 Kata yang mungkin saja dengan perasaan  gembira untuk di sampaikan, namun apa boleh buat, takdir berkata lain. 

 Namun untuk kali ini berbeda, keluarga tidak dapat menjemput pada pelabuhan tujuan, melainkan menjemput informasi yang beredar dilinimasa. Harap jangan cemas semoga semuanya baik-baik saja.

Km. Cantika express 77

 Duka begitu mendalam, menyapa pengguna  jasa transportasi laut.

 Sijagoh merah, yang dihembus angin dengan cepat menguasai badan kapal, seakan ikut melahap kegembiraan dan canda tawa. Desak-desakan mencari titik aman diiringi lantunan doa. Teriakan hingga, tangisan yang merebut  suasana.

 Selamat jalan untuk penumpang yang tidak dapat diselamatkan nyawanya. Selamat berlayar dalam keabadia. 

#penyair ulung. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline