Lihat ke Halaman Asli

Arif Ulumando

Mahasiswa pinggir jalan

Rinduku Menantimu dalam Hayalan

Diperbarui: 3 September 2022   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Rindu tak biasa ku gambarkan dengan kata-kata, sebuah perasahaan hati yang tak bisa di bohongi. Dalam kesunyian yang tak tertahankan, aku terus melamun akankah dirimu bisa hadir menembus dimensi dan bersua denganku, namun aku tak yakin dirimu bisa menembus dimensi itu, dimensi itu begitu koko apakah kamu dengan semangat mu mampu merobohkan. Suda berjam-jam aku menunggu namun dirimu belum juga nongol, apakah kamu lelah atau kamu sudah berpaling karena tak sanggup melewati. Seketika aku terkejut mendengar suara, lagi memanggil namaku, suara itu tidak asing lagi di telingaku, perlahan kubukakan kedua mataku ternyata itu dirimu, yang sedari tadi ku menunggu di dalam lamunanku, ternyata kamu berpalingnya dan lebi memilih menemuiku secara langsung, di bandingkan dengan harus susah payah menembus benteng lamunan. Bahagia rasanya karna kamu telah datang dengan cara yang berbeda, thank's untuk malam ini kekasiku. 

#penyair ulung 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline