AYAM ke-11 "So Kio-Kio" NIAS
Oleh Arifulhaq Aceh
Anda bisa bayangkan bila memasuki sebuah kampung, tak ada suara hewan menyambut anda ; ayam, bebek, kodok, kambing, lembu, burung-burung. Maka kampung itu dianggap kampung mati.
Tapi, bila kokok ayam masih ada, maka riuhnya suasana kampung langsung mengusik kalbu saat kecil dulu.
Sungai yang mengalir, sawah yang menguning, pepohonan yang hijau, dan pantai berdesir menyatukan angan yang telah kita tinggalkan, kembali bermain di pelupuk mata.
Dalam tradisi Nias, ayam telah menjadi simbol hidangan lezat. Kenapa ? Karena daging ayam yang disuguhkan sangat gurih dan renyah. Mau tahu rahasianya ? Ya, ayamnya disebut sebagai Ayam "So Kio-Kio" (beratnya 4,5 ons, masih menciap-ciap, belum berkokok penuh).
Dengan daging yang masih lembut, maka ketika dibakar, digulai, digoreng atau dengan cara apapun, rasanya sangat khas Nias.
Oleh karena itu, ayam jenis hidangan ini sudah selayaknya menjadi kosa kata ayam yang ke-11 di Indonesia. Berikut Jenis-jenis ayam yang dikenal di seantero Nuasantara :
1.Ayam Tukung
2.Ayam Pelung