Lihat ke Halaman Asli

ARIFULHAK ACEH

Tebar Kebaikan Untuk Ummat

Muhammadiyah Akhir Zaman (Part II-Selesai)

Diperbarui: 15 Februari 2022   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Muhammadiyah Akhir Zaman (Part II - Selesai)

Oleh  Ariful Haq   A.,  S.Pd., M.Hum.

Hidup-Hidupilah Muhammadiyah, Jangan Mencari Hidup di Muhammadiyah (KH.A. Dahlan,1912) adalah semboyan utama yang digaungkan  Sang Kiyai selama menjalankan gerakan Dakwah Amar Makruf  Nahi Munkar di tengah-tengah masyarakat yang pada saat itu belum tertindas penjajahan baik secara lahiriah  maupun theologis. 

Logika berkalimat yang dilontarkan sang Kiyai menembus jauh ke ulu hati dan  peradaban masa depan untuk keutuhan sebuah bangsa. Tak ada yang paham ketika kalimat ini disampaikan pada saat itu. 

Namun kepatuhan dan keikhlasan para jama’ah bimbingan beliau telah berimbas pada kegigihan untuk bersama-sama memperjuangkan sebuah persyarikatan dengan hadirnya militansi dan kepercayaan diri yang tinggi.

Seiring bertambahnya masyarakat yang bergabung dalam persyarikatan,perjuangan dakwah pun semakin hari semakin meluas dari satu daerah ke daerah lain. Apa yang diajarkan oleh sang Kiyai langsung diamalkan dan semua merasa berkepentingan dan harus berbuat sesuatu untuk melanjutkan dakwah. 

Sehingga ummatpun  semakin sadar bahwa butiran kalimat Sang Kiyai benar telah membekas di lubuk sanubari mereka.Tanpa dikomando, mereka telah bangkit dan sadar APA, SIAPA, BAGAIMANA melepaskan diri dari sebuah belenggu.Ya, awal sejarah telah dimulai. Bersatu dalam satu bendera perjuangan-Islam !

Islam tidak mengenal perbedaaan ; ras, budaya, kasta, bahasa, keturunan. Di hadapan  Allah, semua manusia sama hanya ketaqwaanmulah yang membedakanmu satu sama lain (QS. Al Hujurat :13) Islam terikat hanya dalam dalam satu wadah-Islam Rahmatan Lil’Alamin (QS.Al Anbiya : 107).

Sejarah telah mencatat bahwa di  awal persiapan kemerdekaan, buah ilmu yang dipelajari dari Sang Kiyai telah mendorong para kader Muhammadiyah bertekad dan mengikhlaskan diri sebagai syuhada negeri ini.Tanpa pikir panjang, mereka menggabungkan diri dalam berbagai kesatuan lasykar.

Tanpa memikirkan berapa gaji yang diterima,mereka telah berniat hanya karena Allah semata berjuang untuk membebaskan diri dari kezaliman si angkara murka.Nama-nama seperti Ki Bagus Hadi Kusumo, Juanda, Sudirman, KH. Mas Mansur, KH. AR. Fakhruddin, Buya Hamka, H.Kasman Singodimedjo, Mr.Teuku Muhammad Hasan, KH.Abdul Kahar Muzakkir, Haji Agus Salim, Lafran Pane, Dokter Soutomo,dll.adalah produk keberhasilan  dakwah yang dinakhodai Kiyai Ahmad Dahlan dalam kapal Muhammadiyah yang damai dan mencerahkan.

Problem Abad Kini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline