Siapa tak kenal Akane Yamaguchi? Para penggemar badminton pasti kenal dia. Tahu banget. Bagaimana tidak? Akane saat ini menduduki peringkat 1 di WBF (World Badminton Federation). Dan itu ia raih sejak 2018. Jadi, pasti bukan kaleng-kaleng dong.
Karena itu, ketika tahu manajer Tim Uber Indonesia menurunkan Bilqis Prasista untuk menghadapi Akane, saya langsung berpikir, "Ah, ini strategi yang bagus.
Partai Bilqis vs Akane akan dilepas sehingga ada kesempatan untuk pemain berikutnya mendapatkan kemenangan. Atau memang pertandingan Indonesia vs Jepang ini akan dilepas, toh sudah pasti masuk partai perempat final."
Tapiii ... ketika menyaksikan gaya permainan Bilqis yang peringkat triple 3 WBF ... (iya peringat 333 ... tiga ratus tiga puluh tiga!) yang mempecundangi Ratu Single Perempuan Badminton asal Jepang itu ... saya nyaris tak percaya.
"Apa yang terjadi dengan Akane? Apakah dia anggap enteng? Apakah ... apakah ...? Ah, sudahlah ... aku kecewa padamu, Akane!" Tenang, ini bukan ungkapan hati saya. Ini yang saya bayangkan para penggemar bulutangkis Jepang melontarkan pertanyaan-pertanyaan tadi.
Bagaimana dengan saya? Tentu perasaan optimis pada masa depan pemain badminton perempuan Indonesia membuncah di hati ini. Semoga saja. Karena Bilqis satu dari sekian banyak pebulutangkis perempuan negeri ini yang sedang harum namanya.
Bilqis mengalahkan Akane bukan dalam tiga set, tapi dua set langsung! Dengan skor yang memang cukup ketat, 21-19, 21-19. Beberapa media asing pun langsung menurunkan tulisan kejadian langka ini.
Namun, jangan senang dulu. Akane sepertinya memang sedang tidak on fire dalam beberapa bulan belakangan ini. Pada kejuaraan Badminton Asia pekan lalu ia kalah dari pebulutangkis Cina Wang Zhiyi.
Daann ... Wang adalah peringkat 16 WBF! Padahal Wang juga baru sembuh dari penyakit panjangnya. Wang mengalahkan Akane dalam tiga set (15-21, 21-13, 21-19). Sekali lagi, tiga set! Sekali lagi, seorang pemeringkat 16 dunia mengalahkan Akane dalam tiga set!