Lihat ke Halaman Asli

AyahArifTe

Penulis, Ayah

Motor Rusak dan Badan Demam

Diperbarui: 29 September 2021   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gramedia.com

"Rese deh, ah," umpatku ketika tahu ada masalah dengan motorku saat mau berangkat kantor Rabu lalu. Gimana gak kesel, udah siap semua dan lagi terburu-buru ... eee ... kok ya ada aja deh. Langsung deh order ojol. Sampai kantor, rekan kerja udh nungguin. Langsung order taxi onlen untuk berangkat ke acara klien. 

Sampai di lokasi acara, ternyata saya bersin-bersin. Uppss ... kok belum berhenti ya? Tadi pagi memang sempet bersin-bersin. Tapi, saya paksain nge-plank. Berhenti tuh bersin-bersin. Trus mandi. Aman. Panasin motor. Nah, di situlah muncul umpatan 'rese' tadi. Rupanya bersin-bersin kembali berlanjut di lokasi acara klien. HIdungpun meler. Setelah kelar urusan di acara klien, langsung balik ke kantor. Di perjalanan tidur di mobil taxi online. Badan jadi greges. 

Sampai kantor, gak tahan. Langsung tidur di ruang meeting. Pake jaket. Sampai abis maghrib baru pulang. Sampai rumah badan gak makin enak. Minum obat akhirnya. Pas ambil wudhu untuk shalat isya badan menggigil. Wah, demam. Di rumah sendirian pula. Hadooh. 

Akhirnya paksain tidur dengan selimut dan pakai kaos kaki segala. Sambil terkenang kejadian tadi pagi saat motor baru ketahuan rusak. Gimana jadinya, kalau saya tetap berangkat naik motor. Tentu makin parah. Tentu gak bisa bawa motor pulang dengan kondisi demam. 

Di situlah saya terkenang kata-kata Abi Quraish Shihab, "'Keberuntungan' kadang memainkan perannya dalam kehidupan manusia, meskipun kerap tidak masuk akal. Tapi, itulah takdir mereka" Jadi, ternyata kersurasakan motor di pagi hari sebagai 'warning' agar saya tidak kendarai motor supaya bisa pulang dengan kondisi yang lebih baik lagi dari pada harus naik motor dengan kondisi demam. 

Di balik musibah, memang selalu ada hikmah yang kita harus terima, apa pun itu. Alhamduillah. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline