Baru-baru ini berita teknologi didominasi oleh hebohnya respon masyarakat ICT (Information, Communication Technology) terhadap proposal bersama Google dan Verizon ke regulator telekomunikasi, FCC (Federal Communication Commission) Amerika Serikat. Banyak hal yang menyebabkan proposal ini membawa banyak kejutan. Berikut tiga kejutan besar di antaranya.
Kejutan pertama, proposal ini diajukan oleh dua perusahaan yang dalam era konvergensi teknologi dan industri telekomunikasi, media dan informasi, sudah bisa dikatakan sebagai pesaing bagi satu sama lain. Keduanya adalah pemain besar di industri telekomunikasi, media dan informasi global. Verizon adalah operator telekomunikasi yang bermarkas di Amerika Serikat, yang mampu mencatat pendapatan sebesar USD 107,808 miliar pada tahun 2009. Jumlah pegawainya sekitar 222.000 orang dengan daerah operasi sebagian besar di Amerika Serikat. Google adalah perusahaan yang memberikan berbagai layanan berbasis internet, dengan pendapatan utama berasal dari advertising di internet, terutama melalui program AdWords dan mesin pencarinya. Pendapatan pada tahun 2009, menurut Wikipedia tercatat sebesar USD 23.651 miliar.
Kenapa keduanya bisa dianggap sebagai pesaing satu sama lain? Dalam industri dan teknologi yang konvergen, produk dari keduanya bisa menjadi substitusi. Pergeseran pola komunikasi dari suara ke data, salah satunya. Industri telekomunikasi yang biasanya didominasi oleh layanan telepon dari operator telekomunikasi seperti Verizon, kini bisa disediakan oleh perusahan berbasis layanan internet, seperti Google. Banyak aplikasi google yang memberikan media komunikasi tersebut, seperti gmail, google talk, youtube, dan lain-lain. Pada tahun ini Google pun mulai membangun jaringan broadband berbasis fiber optik yang akan menyediakan layanan sampai 1 Gbps untuk sekitar 500.000 pelanggan di Amerika Serikat.
Bisnis keduanya pun semakin menggurita. Sampai posisi kuartal pertama tahun ini Google telah mengakuisisi 63 perusahaan. Baru-baru ini Google juga meluncurkan smartphone Nexus One dengan operating system Android yang dikembangkannya dengan system open source. Walapun Nexus One kurang berhasil di pasaran, tetapi sistem operasi Android berhasil mencatat pertumbuhan yang sangat tinggi didukung pabrikan seperti HTC, Samsung, LG, Motorola dan lain-lain. Bahkan menurut lembaga riset Canalys dan NPD Group, Android sudah mendominasi penjualan di Amerika Serikat mengalahkan Blackberry dan iPhone di pasar Smartphone. Verizon pun sekarang bukan hanya operator telekomunikasi. Lini bisnisnya pun merambah ke industri informasi dan media. Hal ini menyebabkan Google dan Verizon sudah benar-benar berhadap-hadapan di industri telekomunikasi, media dan informasi.
Kejutan kedua, adalah inti proposal dari Google dan Verizon adalah menggoyang prinsip net neutrality dalam layanan akses internet. Konsep net neutrality pada dasarnya berprinsip bahwa semua layanan dan informasi di internet diberlakukan sama, tidak ada pembatasan dari ISP (internet service provider) atau pemerintah. Hal ini didesain untuk menjaga apa yang disebut dengan open internet yang menjamin hak pengguna internet untuk menggunakan atau mengakses layanan dan content pilihannya, serta untuk menjaga keseimbangan kompetisi di layanan broadband. Konsep inilah yang juga membawa Barack Obama ke kursi presiden Amerika Serikat sekarang, karena dukungannya terhadap net neutrality. Lebih dalam mengenai net neutrality, bisa dilihat di http://en.wikipedia.org/wiki/Network_neutrality
Salah satu poin dalam proposal tersebut memungkinkan service provider membuat layanan khusus. Layanan khusus ini pun dimungkinkan untuk mendapatkan prioritas trafik, sehingga berpotensi mengurangi kualitas layanan atau content yang lain. Konsekuensi berikutnya adalah adanya kemungkinan tarif premium yang ditetapkan untuk layanan ini.
Kejutan ketiga, selama ini Google dianggap sebagai pendukung utama dari konsep net neutrality. Jadi proposal yang merupakan inisiatif Google bersama Verizon ini benar-benar mengejutkan banyak pihak.
Pertanyaan berikutnya, apa untungnya buat Google dan Verizon? Dengan proposal tersebut, Google yang merupakan penguasa berbagai content dan aplikasi di internet saat ini mempunyai peluang sangat besar untuk mengembangkan layanan-layanan khusus ini. Verizon yang menguasai jaringan broadband, pun sangat berpeluang mengelola berbagai jenis layanan ini melalui jaringannya. Dalam jangka pendek dan menengah, Google yang lebih focus di industri informasi & media bisa bekerja sama dengan Verizon yang kini lebih kuat di industri telekomunikasi. Tetapi dalam jangka panjang, keduanya bisa betul-betul berhadapan sebagai seteru. Jadi akan sangat menarik bagi kita untuk mencermati bagaimana selanjutnya Verizon dan Google melakukan manuvernya dalam co-opetition ini, kerjasama sekaligus kompetisi.
Tetapi bagaimana menurut Anda, ada koreksi, masukan atau pendapat lain mengenai proposal heboh Google dan Verizon ini. Please share with us @ http://kopicoklat.com dan bersama belajar marketing melalui studi kasus marketing Indonesia dan internasional serta sharing marketing ideas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H