Lihat ke Halaman Asli

Arif setyawan

Mahasiswa

Hubungan Ilmu Agama, Budaya, dan Sains

Diperbarui: 15 Juli 2024   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Ahmad Hidayat

Memahami defenisi antara ilmu, budaya, dan agama, dimana ketiganya sebenarnya merupakan entitas yang berpadu dalam diri individu/masyarakat. Jika digambarkan, bahwa ilmu sebagai teori atau konsep atau ide bagaimana kita membuat sesuatu, sementara budaya sebagai langkah, peralatan, dan identitas dalam menciptakan sesuatu, sementara agama sebagai jiwa/ruh/moral/intuisi dalam memberikan sebuah arah pasti. Sehingga ketiganya saling melengkapi dalam membentuk suatu peradaban yang memiliki falsafah kokoh, berkemajuan (teknologi) dan bermoral. Peradaban yang dibentuk bukan hanya secara jasmaniyah tapi pula ruhiyah. Antara sains, budaya, dan agama sebenarnya suatu entitas yang menyatu dan tidak terpisahkan. Dengan upaya mendialogkan atau mengintegrasikan atau menegosiasikan setidaknya akan saling memberikan penjelasan atau jalan keluar dan menutupi atas kelemahan di tiap-tiap bidang.

Saling Melengkapi:

Pandangan ini melihat ilmu agama, budaya, dan sains sebagai tiga bidang pengetahuan yang saling melengkapi. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri, dan bersama-sama mereka dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang dunia dan tempat manusia di dalamnya.

  • Agama menawarkan kerangka moral dan etika untuk memandu perilaku manusia, serta memberikan makna dan tujuan hidup.
  • Budaya menyediakan pemahaman tentang nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan yang dianut oleh kelompok masyarakat tertentu.expand_more
  • Sains memberikan pengetahuan tentang dunia alam dan bagaimana cara kerjanya.expand_more
  •  Saling Berketegangan:

Pandangan ini melihat ilmu agama, budaya, dan sains sebagai tiga bidang pengetahuan yang terkadang dapat berbenturan satu sama lain. Hal ini dapat terjadi ketika terdapat perbedaan interpretasi tentang fakta-fakta atau nilai-nilai.

  • Contoh: Konflik antara teori evolusi dan penciptaan manusia dalam agama.
  •  Independen:

Pandangan ini melihat ilmu agama, budaya, dan sains sebagai tiga bidang pengetahuan yang terpisah dan tidak terkait satu sama lain. Masing-masing memiliki metodenya sendiri untuk memperoleh pengetahuan dan tidak perlu diintegrasikan.

  •  Integrasi:

Pandangan ini berusaha untuk mengintegrasikan ilmu agama, budaya, dan sains menjadi satu kesatuan yang koheren. Hal ini dapat dilakukan dengan mencari kesamaan antara ketiga bidang tersebut atau dengan mengembangkan kerangka kerja baru yang dapat mengakomodasi semua perspektif.

Penting untuk dicatat bahwa tidak ada satu perspektif yang benar tentang hubungan antara ilmu agama, budaya, dan sains. Hubungan ini kompleks dan bervariasi tergantung pada konteksny

Menurut KBBI mendifinisikan sunnatullah sebagai hukum Allah yang disampaikan kepada umat manusia melalui para rasul, undang undang keagamaan yang ditetapkan oleh Allah yang termaktub didalam Al quran dan hukum alam yang berjalan tetep dan otomatis. Sunatullah merupakan hukum ketetapan Allah yang berisi tentang penciptaan segala sesuatu baik itu yang di langit maupun di bumi. Artinya segala sesuatu yang ada di muka bumi ini telah diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari, yaitu manusia perlu bernapas untuk tetap bisa menjalani hidup. Ketika manusia sudah tidak bernapas atau wafat maka dia sudah tidak ada kehidupan lagi di dunia ini. Atau dalam bidang sains misalnya, dimana bumi berputar mengelilingi matahari itu merupakan kehendak Allah SWT. Bahkan di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Allah SWT yang menjadikan adanya malam hari dan siang hari. Menjadikan belahan bumi terang dan belahan bumi yang lain gelap. Dapat dipahami bahwa hukum dan ketetapan Allah SWT itu merupakan sesuatu yang mutlak dan benar terjadi. Adanya sunatullah ditujukan agar manusia senantiasa taat dan taqwa kepada-Nya. Menurut KBBI mendifinisikan sunnatullah sebagai gukum ALLAH yang disampaikan kepada umat manusia melalui para rasul, undang undang keagamaan yang ditetapkan oleh ALLAH yang termaktub didalam Al quran dan hukum alam yang berjalan tetep dan otomatis.

Hubungan antara sains dan Islam adalah topik yang menarik dan banyak dibahas. Ada beberapa pandangan tentang hubungan keduanya:

  • Pandangan Integratif: Pandangan ini melihat sains dan Islam sebagai hal yang saling melengkapi. Al-Qur'an mendorong umat Islam untuk mencari tahu tentang alam semesta, yang dianggap sebagai tanda-tanda kebesaran Allah. Sains membantu manusia memahami ciptaan Tuhan dengan lebih baik, sementara Islam memberikan arahan moral dan etika dalam menggunakan ilmu pengetahuan tersebut.
  • Pandangan Independen: Pandangan ini berpendapat bahwa sains dan Islam adalah ranah yang terpisah. Sains fokus pada hal-hal yang bisa dibuktikan secara empiris, sementara Islam berurusan dengan wahyu dan keimanan. Keduanya bisa berjalan beriringan tanpa harus saling mempengaruhi.
  • Pandangan Konflik: Pandangan ini melihat sains dan Islam bisa berkonflik. Misalnya, teori evolusi dianggap bertentangan dengan kisah penciptaan manusia dalam Al-Qur'an. Namun, pada umumnya pandangan ini tidak begitu dominan di kalangan pemikir Islam modern.

Sejarah mencatat kejayaan sains Islam pada masa lalu. Banyak ilmuwan muslim yang memberikan kontribusi besar dalam berbagai bidang sains. Bahkan, peradaban Islam menjadi jembatan penghantar ilmu pengetahuan ke Eropa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline