Lihat ke Halaman Asli

Arif Roy neldi

mahasiswa,unila,fisip

Kecelakaan Kereta Api kembali Merenggut Nyawa

Diperbarui: 6 September 2024   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bandung -- Jumat pagi (2/1/2024) pukul 06.03 WIB telah terjadi kecelakaan kereta Api (KA) Turungga dan KA Lokal bandung Raya. Dua KA tersebut terlibat kecelakaan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi, KA Turangga berangkat dari stasiun Surabaya Gubeng menuju Bandung. Sementara KA Lokal bandung Raya pagi itu menempuh rute menuju Cicalengka. Kedua KA naas ini mengalami kecelakaan bertabrakan di KM 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur -- Stasiun Cicalengka. Akibat tabrakan ini menyebabkan bagian depan KA mengalami rusak parah.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam detikFinance (5/1) "Direktorat Jenderal Perkeretaapian 9DJKA) kKementerian Perhubungan turut prihatin dan berduka cita atas korban terdampak akibat insiden di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB."

Adapun sebanyak 4 korban dalam kecelakaan itu terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara dan sekuriti.
kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menyampaikan bahwa jumlah korban luka dalam tragedy ini berjumlah 42 orang dan dua diantaranya mengalami luka berat. Para korban sudah di identifikasi dan telah selesai di evakuasi.

"Hasil pengecekan ke seluruh gerbong sudah tidak ditemukan lagi korban di TKP. Mayat yang terakhir sudah di evakuasi, jadi sudah tidak ada lagi korban di TKP." Jelasnya.

Berdasarkan tuturan Tini, salah satu pemilik warung di sekitar Lokasi tabrakan, mengatakan bahwa saat terjadi tabrakan antara kedua KA tersebut mendengar suara ledakan yang sangat amat kencang bahkan menimbulkan getaran cukup keras.

Menurut Gusnaedi Rachmanas Plt Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Perkeretaapiab KNKT mengatakan "KNKT menyimpulkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi akibat adanya sinyal yang dikirim system interface tanpa perintah peralatan persinyalan blok mekanik,"

Secara ringkas Gusnaedi mengatakan terdapat perbedaan system persinyalaan kereta api yang digunakan di blok antara Stasiun Haurpugur yang menggunakan blok elektrik sedangkan Stasiun Cicalengka menggunakan system blok mekanik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline