Lihat ke Halaman Asli

Arif Rohman

Mahasiswa

Masalah yang Timbul di Era Globalisasi

Diperbarui: 7 Juni 2021   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi telah memasuki budaya Indonesia dengan pesat khususnya di kalangan anak muda. Ini sangat menarik bagi anak muda muda dan memiliki efek yang lebih besar. Dampak globalisasi akan membuat remaja atau sekali lagi anak muda akan kehilangan karakternya sebagai masyarakat umum Indonesia. Hal ini terlihat dari berbagai perilaku yang secara teratur muncul dalam kehidupan sehari-hari remaja atau anak muda saat ini. 

Dari cara mereka berpakaian, banyak anak muda saat ini terlihat seperti pengrajin atau superstar yang menonjol ke budaya barat. Dengan memanfaatkan model pakaian yang bahannya dapat diabaikan dan menunjukkan bagian tubuh yang sah tidak dapat dilihat dan harus ditutupi. Pada dasarnya cara berpakaian seperti itu jelas tidak sesuai dengan cara hidup kita sebagai negara Indonesia. 

Juga, banyak desain yang secara teratur ditiru dari luar negeri yang buruk ditiru atau diterapkan di mata masyarakat di Indonesia. Tidak adanya remaja yang membutuhkan selamatkan dan pertahankan cara hidup negara kita dengan memanfaatkan pakaian yang apik, santun, sesuai karakter negara Indonesia. 

Selanjutnya, dampak yang berbeda pada globalisasi adalah inovasi web yang memberikan data secara umum atau tidak terbatas juga dapat diakses oleh siapa saja kapanpun, dimanapun. 

Selain itu, akhir-akhir ini web telah menjadi masuk hari demi hari untuk anak-anak. Jelas jika ini tidak dimanfaatkan tepat, maka kita akan mendapatkan konsekuensi yang merugikan, jika ini dimanfaatkan tepat maka kita akan memperoleh keuntungan yang berharga. Selanjutnya, saat ini Di masa pandemi virus corona, sekolah melaksanakan pembelajaran internet di mana kami biasanya menggunakan web untuk mempelajari latihan tetap berlangsung. 

Tetapi karena web dan ponsel, rasa sosial terhadap area lokal menjadi sibuk karena mereka suka terjebak dengan penggunaan ponsel dibandingkan melakukan latihan di luar dengan area lokal lain. Dari watak ini banyak remaja yang perilakunya kurang santun, kurang informasi dan tidak ada perasaan perlu untuk benar-benar fokus pada area lokal dan iklim. 

Sejak globalisasi menerima peluang dan tersedia bagi semua individu, sehingga mereka bertindak tegas. Model adalah kehadiran pagar betis sepeda yang mengajukan demonstrasi kebiadaban terhadap daerah setempat dan selanjutnya mengganggu hiburan di arena publik. Jika perilaku ini dibiarkan, apa yang akan menimpa usia yang lebih muda dari para pengganti negara? Ini? Tekad usia negara akan dirugikan, aktivitas anarkis dan perkelahian akan muncul anak muda. 

Hubungan dengan nilai Patriotisme kita akan berkurang karena tidak ada rasa sayang terhadap negara kita sendiri. Intinya semakin muda usia adalah masa depan. Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara untuk mengantisipasi konsekuensi yang merugikan globalisasi untuk nilai Patriotisme. Mengharapkan konsekuensi negatif dari globalisasi pada patriotisme: Langkah-langkah untuk mengantisipasi konsekuensi yang merugikan di masa globalisasi pada kualitas kualitas patriotisme, khususnya:

 1. Menumbuhkan jiwa Patriotisme yang baik, misalnya menghargai barang barang terdekat. 

2. Partisipasi bersama antar daerah, misalnya pemerintah daerah secara bersama-sama dalam iklim rumah.

3.Hidup rukun satu sama lain, misalnya tidak memisahkan antara agama, identitas, naungan berbagai kulit dan masyarakat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline