Lihat ke Halaman Asli

Muh. Arif Riyanto

Mahasiswa yang tidak tahu apa-apa.

Darul Arqam Dasar yang Menyenangkan

Diperbarui: 31 Desember 2019   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Brosur DAD. Sumber: Instagram PK IMM Siti Hajar)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hari Jum'at itu terasa deg-degan, tidak seperti biasanya. Setelah beberapa hari sebelumnya melalui proses pendaftaran, screening (wawancara) dan pembekalan, akhirnya hari itu datang juga. Ya, kegiatan itu adalah Darul Arqam Dasar atau bisasa disebut DAD. Sebuah pengkaderan tingkat awal yang ada di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. 

Ada sekitar 20an orang yang mengikuti acara ini. Acara berlangsung selama 3 hari yaitu tanggal 27-29 Desember 2019 yang bertempat di SD Muhammadiyah Jatinegara, Kabupaten Tegal. PK IMM Siti Hajar Politeknik Muhammadiyah bertindak sebagai panitia di acara DAD ini. Sedangkan saya dan beberapa teman berasal dari PK IMM Jendral Soedirman. Tidak menjadi masalah karena masih satu wilayah Tegal.

Dari Politeknik Muhammadiyah Kota Tegal, mayoritas peserta dan panitia berangkat menggunakan truk menuju lokasi. Sedangkan saya dan teman memilih menggunakan sepeda motor karena lebih leluasa selama perjalanan. Namun sebelum mencapai tujuan, hujan turun lebat sehingga menyebabkan kami basah kuyup.

Setelah memakan waktu sekitar 1 jam akhirnya kami sampai di SD Muhammadiyah Jatinegara. Panitia memberi kami waktu untuk istirahat sebentar di ruang yang telah disediakan. Oh ya, ruang istirahat antara peserta laki-laki dan perempuan dipisah.

Semua peserta disuruh memasuki Aula karena akan diadakan pembukaan acara Darul Arqam Dasar. Acara pembukaan berjalan lancar diakhiri dengan sambutan dari ketua PCM Jatinegara, Dosen Polmuh ditutup penyerahan peserta kepada para instruktur oleh panitia untuk dididik selama acara DAD berlangsung.

Para Instruktur memperkenalkan diri disertai menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan sejumlah peraturan yang harus dipatuhi peserta. Instruktur berjumlah 7 orang yaitu sebagai master of training, Imam of training, voice MOT dan para pembantu MOT. Handphone mulai dikumpulkan agar tidak menggangu fokus para peserta. "Kalian disini akan belajar jadi biar tidak terganggu handphone dan jam harus dikumpulkan" kira-kira begitu kata MOT atau master of training.

Ada banyak sekali ilmu yang diberikan selama kegiatan DAD berlangsung. Belajar kultum, mengaji bersama, berdiskusi (FGD). Selain itu ada banyak materi yang disampaikan oleh para ahli di bidangnya antara lain: Materi tentang keislaman, ketauhidan, kemuhammadiyan, keIMMan, Gerakan Mahasiswa, Gender, Manajemen Aksi dan lain-lain. Para peserta terlihat antusias dalam mendengarkan materi yang disampaikan. Kadang terdengar canda tawa yang membuat acara ini hangat, rasanya seperti keluarga.

(Foto saat materi Gerakan Mahasiswa. Sumber : dokumen pribadi)

29 Desember 2019 sekitar pukul 02.30 pagi, para peserta dibangunkan oleh panitia dan instruktur. Kami yang masih sangat ngantuk setelah mendapatkan materi sampai malam sekali berjalan di kegelapan dengan hati-hati. Ternyata peserta ditanya tentang apa yang dilakukan di DAD dan apa yang didapatkan. Setelah itu, peserta digiring ke Lapangan. Cukup lama menunggu, peserta dievaluasi oleh panitia diakhiri dengan pelantikan yang dilakukan oleh pimpinan PK IMM Siti Hajar dan PC IMM Tegal Raya.

Salah satu hal yang menyenangkan menurut saya adalah ketika debat tentang demonstrasi. Di situ saya diberi tugas oleh teman-teman untuk membuka debat menggunakan tema UU KPK yang disahkan belum lama ini. Sebagai tim Pro, kami berusaha agar lawan kami yaitu tim kontra luluh dan ikut bergabung melakukan demonstrasi. Meski debat berlangsung sedikit panas diselingi memotong pembicaraan antar peserta namun terasa menyenangkan karena para peserta berani berargumen tanpa takut salah. Yang disayangkan adalah ketika topik debat mulai melebar kemana-mana tapi tidak apa-apa, namanya juga belajar. MOT terus memprovokasi agar kedua tim saling berargumen mengalahkan. Tidak terasa waktunya habis, debat dihentikan tanpa adanya pemenang haha.

3 hari berasa sangat sebentar. kami para peserta dididik oleh para instruktur yang berkompeten, berwawasan luas dan tidak galak hehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline