Menakar Imposible Triangle : Kesehatan, Ekonomi & Politik
Sumringah..
Matanya berbinar,
Bibirnya tak henti bersungging senyum,
Mimiknya pun girang merona.
"Sampai sejauh ini, kami hampir mencapai 70% okupansi.." ujar pak Bayou bak berdendang.
Gimana enggak riang, setelah berbulan-bulan hotel yang ia kelola sepi bak diserang zombie dalam serial Kingdom, kini mulai hidup dan menggeliat lagi. Karyawan hotel yang tadinya dirumahkan, mulai dipanggil lagi.
Perlengkapan kebersihan, mulai disiapkan lagi, bahan masakan, mulai diadakan lagi, ikan-ikan segar dan sayuran dari pasar, bisa didatangkan lagi. Koki-koki pun dapat kesempatan untuk kembali turun gunung meramu kudapan untuk para tetamu. Program-program hiburan dirancang serapi-rapinya, artis ibukota pun ada yang diterbangkan untuk bergembira bersama.
Saya sua dan berbicang dengan pak Bayou awal Desember lalu, ketika komunitas kami mengadakan Rapat Kerja tahunan di hotel yang ia kelola. Ketika saya datang, nampak berbagai dekorasi tengah dipersiapkan serius, di sana-sini ada pemeliharan untuk menyambut masa panen dunia pariwisata sebagaimana tahun-tahun lainnya.