Lihat ke Halaman Asli

Transformasi Korporasi : Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1399622477506684148

Oleh-oleh dari acara Bedah Buku : PPM BookTalk

“Sebelum melakukan perubahan, diperlukan visi yang jelas. Masing-masing perusahaan memiliki posisi dan kekuatan yang berbeda. Saya berpikir bahwa bila perbedaan-perbedaan yang sebelumnya menghasilkan konflik dapat disinergikan, maka akan menghasilkan kekuatan dan juga nilai tambah sehingga meningkatkan kinerja perusahaan (grup).” -  Dwi Soetjipto Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero).

Seiring program restrukturisasi dan merger pabrik semen plat merah ini, ancaman perpecahan sempat melanda saat pengukuhan perusahaan induk yakni PT Semen Indonesia. Namun, konflik itu dapat ditransformasikan menjadi kekuatan dengan menyingkapi secara bijak melalui pemetaan konflik dan penyebabnya.

Menggabungkan tiga perusahaan besar yakni Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa menjadi satu dengan salah satunya menjadi induk perusahaan memang bukanlah perkara mudah. Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM. selaku pucuk pimpinan tidak pernah putus asa, dengan penuh kehati-hatian dibarengi leadership yang kuat, akhirnya satu persatu persoalan berhasil diatasi. Keberhasilan Dwi memimpin Semen Indonesia disebabkan adanya semangat untuk mengubah perusahaan menjadi lebih baik.

Dalam gelaran PPM BookTalk yang berlangsung Kamis (08/05/14) di Executive Lounge PPM Manajemen, Dwi menjelaskan bahwa langkah utama penanganan konflik adalah menyatukan pihak yang berkonflik, dengan mempertemukan mereka untuk mencari solusi, akhirnya tercipta kesamaan pandangan. Perusahaan tidak akan jalan kalau ada konflik internal, “Konflik itu disebabkan oleh sampainya informasi yang tidak benar kepada karyawan” imbuhnya.

Tonggak PT Semen Indonesia berdiri tegak setelah sang Presiden Direktur ini mampu mengatasi konflik yang sempat terjadi lebih dari satu tahun. Transformasi ini bisa menjadi contoh perusahaan lain dalam menghadapi konflik internal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline