Langkah kakinya terus saja melaju. Seakan tak pernah lelah.
"Apa yang kau cari anak muda?"
Ia hanya tertawa. Lebih baik melangkah dari pada tidak sama sekali. Begitu pikirnya. Mungkin!?
Orang tak akan akan tahu, jika tak diberitahu. Orang juga tak akan mengerti jika tak dijelaskan. Selebihnya hanya praduga, sakwasangka, dan kecurigaan saja.
Ia tak peduli pada sekelilingnya. Ia tak peduli semua orang mencibirnya. Yang penting tidak merugikan orang lain saja.
Begitulah pelajaran berharga dari mendiang ibunya.
"Nak, nanti jika kamu sudah besar jangan pernah membuka telinga lebar-lebar. Buka secukupnya saja."
Hanya pesan pendek itulah yang masih mengiang dalam benaknya. Dengan begitu hatinya jadi lapang.
Kata orang tak ada jalan yang tak berliku. Kadang turun, ladang menanjak. Sekali waktu akan terjatuh. Permainan hidup! Begitulah kodrat yang harus dilalui.
Setelah itu! Tepuk tangan bergema. Namanya dipanggil dari atas podium dengan serentet gelar kejuaraan. Sampai-sampai ada yang nyeletuk, "Selalu namanya! Apa hebatnya sih!?"
Ia yang terbaik, ia yang terpopuler, ia yang... Dan seterusnya.