Lihat ke Halaman Asli

Bledhek

____________

Terlalu Banyak

Diperbarui: 24 Februari 2021   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akurat.co Asyik, Taman Bunga di Singapura Ini Bisa Berganti Tema Setiap Bulan

Terlalu Banyak

Rumahku sebenarnya indah, ada di tengah kota. Mulanya aku ingin banyak yang melirik saat melintas di depannya. Kubikin unik.

Halaman sangat luas, satu persatu bunga kubeli lalu kurawat. Kususun rapi. Memang memang harum dan sedap dipandang mata.

Hari berlalu, satu persatu bunga tumbuh besar, beranak pinak hingga halaman akhirnya penuh sesak. Rumahku hampir saja tak terlihat.

Suatu kali seorang teman berkunjung, berkali-kali ia melintas. Katanya sulit menemukan rumahku. Ciri-cirinya ia hapal, aku yang berikan. Akhirnya pulang sebelum masuk pekarangan.

Aku berpikir, apa yang salah dengan bunga-bunga. Bukankah ia harus tumbuh setiap harinya. Harusnya ia mampu menjadi penyejuk mata. Mampu mengharumkan ruangan. Minimal pekarangan. Mengapa temanku malah enggan?

Haruskah bunga-bunga itu aku buang, aku semprot dengan disinpektan. Layu kamudian mengering dan mati. Dilema memang.

Jila bunga-bunga tak ada lagi, berarti aku harus menata ulang. Pekarangan tentu saja akan gersang.

Atau aku harus ganti teman, pilihan sulit memang. Teman atau tanaman. Keduanya memang sangat aku butuhkan. Minimal tempat berbagi.

Dengan teman aku berbagi pengalaman. Dengan bunga aku bisa mencium semerbak harumnya. Tak mengapa orang tak ingin melirik indah rumahku, asal bunga masih bermekaran. Asal temanku bersedia mampir dan tak sulit menemukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline