Lihat ke Halaman Asli

Bledhek

____________

Badut dan Uang Receh

Diperbarui: 21 Februari 2021   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media Indonesia | Uang Receh tidak lagi Disayang

Badut dan Uang Receh

Badut mulai memasang aksi. Berangkat pagi, setelah dini hari berunding untuk mengakali. Jangan sampai tertangkap tangan atau kepergok transaksi

Dari satu tempat parkir ke tempat parkir lainnya. Badut memasang mata
Bergebok-gebok uang dalam karung. Bergembok-gembok perundung
Akan bertukar entah pada siapa

Ia yang pernah berkhutbah tentang kebajikan
Ia yang pernah berkhutbah tentang kejujuran
Ia yang jadi panutan
Ia yang jadi teladan
Ia yang jadi pimpinan
Ia adalah yang tertangkap tangan
Ia bukan badut sebarangan
Semua mata uang adalah receh di matanya
Semua nasib orang adalah receh di matanya
Semua kesengsaraan akibat perbuatannya adalah receh di matanya
Jangan-jangan bukan yang lain
Jangan-jangan ia adalah receh sebenar-benarnya

Setiap hari pasang aksi
Setiap hari becermin di depan cermin
Setiap hari menutupi bayangnya dari sinar matahari
Ia adalah badut sejati
Yang kini sedang membela diri
Yang kini sedang ingin membeli
Yang kini ingin cuci tangan.dan lari

Kita sebagai saksi
Hanya mampu menatap dan menutup diri
Jika tidak?
Kitalah yang balik akan dikebiri
Karena semua adalah receh baginya
Apalagi kita
Sereceh-receh di depan matanya

TB, 21 Pebruari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline