Lihat ke Halaman Asli

Bledhek

____________

Seperti Tepung di Atas Kulit Padi

Diperbarui: 31 Januari 2021   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest Menumbuk padi di Bali, 1920-1935 | Foto langka, Fotografi, Sejarah

Seperti Tepung di Atas Kulit Padi

Seribu perak harganya di atas seratus perak. Di atas plafon masih ada atap.

Kiblat harganya di atas menara masjid. Sementara barapa harga atap, kubah, dan menara masjid dibuat megah?

Seperti kulit padi di atas saringan. Setelah ditumbuk berjam-jam. Melelahkan, keringat bercucuran. Lantunan uyon-uyon, gending, solawatan silir-siliran.

Tepungnya akan turun ke bawah. Bagaimana bisa, kulit padi di atas?
Tentu saja tepung di atas, kulit padi segera dibuang setelahnya.

Baca Juga Cermin, Bosan, dan.....

Saat hubungan intim terjadi
Suami isteri atau selainnya
Siapa yang di atas?
Kesibukan dengan hasrat diri
Napsu dengan lawan jenis
Semata-mata demi kesenangan dan kenikmatan
Semata-mata demi keturunan
Semata-mata memelihara tatanan alam
Siapa yang di atas?

Di dunia ini makna sejati,
Bagaimana pun keadaannya
Tak peduli tepung, kiblat beserta menjulangnya menara
Tak peduli hubungan kamasutra
 Ia akan tetap berada di atas

Ia lupa, lalu dongkrak kemuliaannya
Popularitasnya
Kehormatannya
Tempat tinggi kemudian
Jadi damba
Ia menghamba
Lunaslah kemudian segalanya

TB, 30 Januari 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline