Lihat ke Halaman Asli

Bledhek

____________

Kebohongan, Kebiasaan, dan Pengertian

Diperbarui: 23 Januari 2021   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KUA Padang Panjang Barat KEBOHONGAN * KUA Padang Panjang Barat

Jika ingin mengenal seseorang, maka biarkan dia bicara. Dari ucapannya, kita akan mengenalnya. Jika ia berdusta--lalu orang lain mengingatkan kepadanya bahwa orang yang dikenal lewat kata-katanya, hingga seseorang itu menjadi lebih hati-hati dalam berkata-kata agar tidak diketahui sifat buruk itu--pada akhirnya kebobongannya akan diketahui.

Perumpamaan yang mungkin setara dengan pargaraf di atas adalah ketika senja datang, anak-anak biasanya segera diminta ibu mereka agar segera masuk ke dalam rumah. Anak pun mematuhinya.

Sang ibu meminta anaknya yang lain agar segera menutup jendela dan menguncinya. Anak lain pun mematuhinya.

Dua permintaan dengan satu alasan yang sama. Ketika senja para hantu keluar dari sarang persembunyiannya. Apakah ini merupakan kebohongan? Jika iya, kapan terbongkarnya?

Mungkin butuh waktu lama hingga anak tersebut menjadi dewasa dan menggantikan perilaku ibu mereka terhadap anaknya nanti? Peristiwa ini selalu terulang dari generasi ke generasi.

Sama persis ketika ada anak gadis gemar duduk di depan pintu. Bahasa yang lumrah digunakan adalah, jangan duduk di depan pintu, nanti "pamali". Anak gadis sungguh sangat takut mengulangi duduk di depan pintu.

Kondisi ini tentu sangat berbeda ketika orangtua meminta anak mereka menyikat gigi menjelang tidur. Tidak ada alasan kalau tidak menyikat gigi nanti ada hantu dalam mulutnya.

Tanpa pengawasan ketat mungkin saja anak melupakan betapa pentingnya menyikat gigi menjelang tidurnya. Tentu saja demi menjaga kesehatan giginya agar tidak berlobang.

Demikiaj juga pada saat orangtua meminta pasangannya untuk membersihkan badan menjelang tidur. Pada saat ada permintaan mungkin akan dilakukan. Tidak halnya ketika permintaan terlupakan.

Sebenarnya ada tiga kondisi dimana kebiasaan ditaati. Pertama, dengan kebohongan tentang sesuatu yang tak tampak namun dalam bayangan ketakutan.

Yang ke dua, memberikan perintah atau anjuran dengan alasan yang diterima nalar. Nyatanya seringkali malah diabaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline