Ketika Langit dan Bumi Membantah!
Episode drama sedang dipentaskan
Hujan deras berperan sebagai banjir
Gunung meletus memuntahkan lahar panas
Piguran yang sekali waktu tampil ke depan
Korban satu persatu berjatuhan
Bagai anai-anai beterbangan di awal musim penghujan
Menyangka lampu teplok adalah kehangatan
Nasibnya terpanggang
Langit akan tetap berada di tempatnya
Bumi melekat pada kaki
Sesuai janji
Siapa yang telah ingkar dari kejadian ini?
Sutradara menulis naskah ulang
Akibat tidak akan ditanggung sendiri
Tangan laki-laki semakin kuat mencengkeram
Tangan perempuan semakin lembut melenggang
Sebuah pasangan seimbang
Namun, ia lupa
Kaki mereka sedang telanjang
Indera melekat pada tempatnya
Sang pemilik lupa menaruh dimana
Untuk apa?
Episode pertama
Episode ke dua
Dan episode seterusnya
Naskah drama dirombak berkali-kali
Tetap saja tak jadi
Pentas pun tetap berjalan
Para pemain memainkan lakon sesuka hati
Penonton sebelah kanan bertepuk tangan
Sementara penonton sebelah kiri, menangis hingga lupa diri
Kesedihan yang datang berkali-kali
Seperti inikah yang sutradara inginkan?
Dan....
Akhir pertunjukan masih jadi misteri
Panggung tetap berjalan
Pemain satu gugur segera digantikan
Surtadara menulis naskah ulang
Sesuai waktu
Sesuai peran
Pertunjukan ini diberi nama, Ketika Langit dan Bumi Membantah
Kapan terakhir episodenya?
Entah...
TB, 16 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H